Berita / Sumatera /
Solar Langka, Ekspor Cangkang Sawit di Bengkulu Terganggu
Bengkulu, elaeis.co - Langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi di Provinsi Bengkulu dua bulan terkahir membuat PT Inti Persada rugi karena proses pengangkutan cangkang sawit terganggu.
Sedikitnya ada 6.000 ton cangkang sawit menumpuk di stoppel belum bisa dipindahkan ke kapal tongkang karena terkendala truk pengangkut.
"Kalau truknya, ada. Tapi minyak solar subsidi yang langka. Akibatnya pengangkutan tersendat. Sekarang ini, paling dalam sehari hanya sekitar 10 sampai 20 unit saja truk pengangkut yang bergerak. Sementara cangkang sawit harus dipindahkan ke kapal tongkang karena sudah menumpuk," kata penanggungjawab PT Inti Persada, Ali Akbar saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.
Ali menyebut, seharusnya kapal-kapal tongkang sudah bisa berlayar. Namun hingga saat ini masih menepi karena jumlah truk pengangkut ke atas tongkang terbatas.
"Naiknya harga BBM nonsubsidi juga menghambat aktifitas ini. Sebab, sopir harus mengisi truk dengan minyak solar subsidi. Saat ini, banyak truk yang belum dapat mengisi solar subsidi. Karena dibatasi. Sehari kuotanya hanya 80 liter," ujar Ali.
Gara-gara kelangkaan ini maka pengiriman cangkang sawit ke luar negeri, terkhusus Thailand terlambat. Akibatnya buyer kesal karena pengiriman barang lama.
"Seperti buyer di Thailand, sangat kesal, tapi kita tenangkan karena situasi di Indonesia sedang tidak mendukung," tuturnya.
Padahal menurut Ali, tipikal buyer di luar negeri rata-rata pengen pengiriman tepat waktu. Namun karena terkendala masalah BBM, maka pengiriman yang seharunya dilakukan seminggu sekali, terpaksa ditunda menjadi dua minggu.
"Jadi, kami sekarang yang harus bisa mengatur waktu. Sebab bagaimanapun, masalah ini terjadi tidak hanya di Bengkulu tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :