Berita / Nasional /
Sosialisasi di Riau, BPDPKS Ungkap Manfaat Minyak Makan Merah
Pekanbaru, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB mengadakan sosialisasi terkait manfaat minyak makan merah di Kota Pekanbaru, Riau.
Kegiatan yang digelar di SKA Co-Ex, Selasa kemarin, juga turut mengundang para petani dan koperasi sawit dari beberapa daerah di Riau.
Baca Juga: Harga Jual CPO 17 Perusahaan Sawit di Riau Naik Minggu Ini, Berikut Daftarnya
Dalam kegiatan tersebut para petani dan koperasi sawit di Riau diberi berbagai pemaparan, antara lain teknologi produksi CPO dan minyak makan merah, manfaat kesehatan dan penyajian minyak makan merah, pengembangan produk turunan minyak makan merah, serta potensi dan analisis usaha minyak makan merah
Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah mengatakan, bahwa minyak makan merah dengan kandungan vitamin yang cukup tinggi ternyata memiliki manfaat yang luar biasa.
"Kita tahu yang berkembang saat ini kan minyak goreng biasa, itu sesungguhnya kandungan vitami A dan E nya sudah tidak ada, tapi minyak makan merah ini kandungan vitamin A dan E nya sangat banyak sekali," kata Helmi, Rabu (23/8).
"Masyarakat harus tahu, karena ini berkaitan tentang program pemerintah menurunkan stunting, nah minyak makan merah ini memiliki manfaat bisa menurunkan stunting karena kandungan vitaminnya tersebut," ujarnya.
Dia mengatakan, dengan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB University, UMKM di Riau bisa memanfaatkan dan menghasilkan berbagai macam produk dengan basis minyak makan merah tersebut.
Dalam skala industri, lanjut Helmi, pemerintah melalui Kementrian Koperasi dan UKM sudah menyiapkan tiga piloting di Medan dan sedang berjalan.
Sedangkan dari segi menengah dan kecil terus dilakukan riset di berbabagi pusat riset. Nantinya diharapkan jika tiga piloting di Medan berhasil sempurna, bisa diimplementasikan juga untuk daerah-daerah lain di Indonesia.
"Dan kita disini sosialisasikan dari sisi manfaatkannya. Dan mudah mudahan bisa di skalakan skala UKM, bisa menerapkannya, dan dibantu rekan partner SBRC yang sudah mengimplementasikan dan menghasilka minyak makan merah," cakapnya lagi.
Disinggung mengenai apakah di Riau bisa diproduksi, ia optimis bisa. Namun memang masyarakat harus diberi pemahaman terlebih dahulu.
"Karena masyarakat harus paham dulu, dari sisi tampilan dia berbeda, berwarna merah, namun dari segi manfaat sangat bermanfaat sekali. Maka kita sosialisasikan dulu manfaatnya," tandasnya.
Komentar Via Facebook :