Berita / Nusantara /
Stabilkan Harga, 11 Juta Liter Minyak Goreng Diguyur ke Pasar
Jakarta, Elaeis.co - Kementerian Perdagangan memastikan seluruh ritel akan menyediakan minyak goreng pillow pack seharga Rp 14.000 pekan depan. Langkah itu diambil untuk menekan laju kenaikan harga bahan pokok itu menyusul tren kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, saat ini sejumlah ritel di kawasan aglomerasi Jabodetabek, seperti AEON Jakarta Garden City (JGC) atau AEON Cakung, sudah menyalurkan subsidi harga tersebut.
“Dalam waktu dekat semua ritel akan menyediakan minyak goreng dengan harga tersebut,” katanya dikutip Bisnis.com.
Ihwal kebijakan itu, Oke menerangkan, produsen minyak goreng memberikan subsidi harga untuk kemasan pillow pack. Menurutnya, produsen minyak goreng telah mengalokasikan bantuan harga sebanyak 11 juta liter di seluruh ritel secara nasional.
“Hari ini belum semua, mungkin Minggu depan sudah mulai tersedia,” jelasnya.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) cost insurance dan freight (CIF) Rotterdam naik menjadi US$1.235 per ton pada September 2021. Harga itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Agustus 2021 yang berada di posisi US$1.226 per ton.
Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan kenaikan harga minyak sawit dunia itu ditengarai karena penurunan produksi CPO di sejumlah negara pemasok termasuk Indonesia. Adapun, produksi CPO Indonesia sebesar 4.176 ribu ton pada September 2021 atau turun sekitar 1 persen jika dibandingkan Agustus 2021.
“Turun sekitar 1 persen dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan, demikian juga produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39 persen dari produksi bulan Agustus,” ungkapnya.
Di sisi lain, kenaikan harga CPO dunia itu ikut menggerek sejumlah komoditas strategis dalam negeri. Sejak paruh kedua tahun 2021, harga minyak goreng mengalami kenaikan yang signifikan seiring siklus komoditas CPO di pasar dunia.
Komentar Via Facebook :