Berita / Sumatera /
Sudah Dua Tahun Petani Merasa Di-PHP Perusahaan
Bengkalis, Elaeis.co - Kelompok Tani (Poktan) Tani Jaya di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, pernah bersepakat dengan PT Adei Plantation & Industri untuk menjalin kemitraan. Tapi sudah dua tahun berlalu, para petani sawit belum melihat tanda-tanda memorandum of understanding (MoU) itu akan terealisasi.
Petani menilai perusahaan itu bak pemberi harapan palsu alias PHP.
Ketua Poktan Tani Jaya, Julianto mengatakan, pola kemitraan yang dijanjikan PT Adei Plantation & Industri adalah kredit koperasi primer anggota (KKPA).
"Sudah dua tahun sebenarnya menjanjikan program KKPA, tapi MoU-nya itu kami tidak tahu sampai di mana sekarang," kata Julianto kepada Elaeis.co.
Menurutnya, ketidakjelasan kemitraan ini juga jadi penghambat mereka untuk segera melakukan replanting lewat Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). "Kami juga mau ikut PSR, datanya sudah ril, 76 hektar," ujarnya.
"PSR terakhir yang kami ikuti dikerjasamakan dengan PT Adei. Lahannya kebetulan memang pelepasan kawasan dari Hak Guna Usaha (HGU) mereka," tambahnya.
Namun kelanjutan kemitraan untuk lahan yang lainnya belum ada kejelasan. "Sebenarnya di pihak kami tidak ada kendala. Tapi perjanjian dengan PT Adei itu seperti apa, MoU nya seperti apa, kami tidak bisa jelaskan ke anggota karena kami juga tidak tahu," tambahnya.
Dia berharap uji rendemen terhadap sawit milik Poktan Tani Jaya yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan hasilnya bagus. Dan ini bisa menjadi landasan bagi para petani untuk mempercepat realisasi kemitraan dengan PT Adei Plantation & Industri.
"Harapannya bisa bermitra dengan perusahaan. Kami tidak sampai 500 meter jaraknya, sebelahan dengan PT Adei. Mudah-mudahan sawit petani ini bisa diterima di sana dengan kadar rendemen sesuai uji yang dilakukan PPKS Medan," harapnya.
Komentar Via Facebook :