Berita / Sumatera /
Sukses Integrasikan Sawit-Sapi, Idul Adha di Bengkulu Tanpa Hewan Kurban Impor
Bengkulu, elaeis.co - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, memberikan apresiasi kepada petani sawit di Bengkulu atas keberhasilan mereka dalam mengintegrasikan tanaman sawit dengan ternak sapi. Berkat keberhasilan ini, Bengkulu tidak perlu mendatangkan hewan kurban dari luar daerah pada Idul Adha 1444 Hijriah tahun ini.
Rohidin mengakui bahwa upaya petani sawit di Bengkulu dalam mengintegrasikan tanaman sawit dengan budidaya sapi telah memberikan dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan hewan kurban di daerah ini. Sehingga bisa mengurangi ketergantungan daerah ini dari hewan kurban impor.
"Saya sangat mengapresiasi petani sawit di Bengkulu yang telah melakukan integrasi tanaman sawit dengan budidaya sapi. Inisiatif ini tidak hanya berdampak positif bagi petani, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan kita pada impor hewan kurban," kata Rohidin usai melakukan pemotongan hewan kurban di kediamannya di Lingkar Barat Kota Bengkulu, Rabu (28/6).
Menurut laporan yang diterima, petani sawit di Bengkulu telah melaksanakan strategi yang inovatif dalam memadukan lahan sawit dengan peternakan sapi. Mereka menanam rumput dan pakan hijauan di antara barisan pohon sawit, sehingga memberikan sumber pakan alami bagi sapi yang dibudidayakan di sekitarnya.
"Saya merasa bangga petani sawit di Bengkulu bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan hewan kurban di Bengkulu. Selain itu, dengan mengintegrasikan tanaman sawit dengan budidaya sapi, juga mendapatkan manfaat berupa penghasilannl tambahan dari penjualan sapi yang telah mereka ternakkan," ujarnya.
Pemerintah Bengkulu juga memberikan dukungan dan bantuan kepada petani sawit dan peternak sapi dalam pengembangan model pertanian yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi petani di daerah lain untuk mengadopsi praktik integrasi yang sama.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung petani sawit untuk membudidayakan sapi dalam mengembangkan model pertanian yang berkelanjutan. Inovasi ini merupakan contoh nyata bagaimana sektor pertanian dan peternakan dapat tumbuh secara bersamaan, sambil juga menjaga lingkungan," tukasnya.
Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar mengatakan, keberhasilan integrasi ini bukan hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani sawit dan peternak sapi, tetapi juga berdampak positif pada lingkungan. Dengan adanya budidaya sapi di antara tanaman sawit, lahan pertanian menjadi lebih produktif dan ekosistem menjadi lebih seimbang.
"Praktik integrasi tanaman sawit dengan budidaya sapi merupakan langkah yang cerdas. Selain meningkatkan produktivitas lahan sawit, ini juga membantu dalam pengelolaan limbah peternakan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," tuturnya.
Komentar Via Facebook :