Berita / Sumatera /
Swakarsa Bantu Ratusan Murid di Perbatasan Riau-Jambi
INHU, Elaeis.co - Dua sekolah kelas jauh di pelosok desa disambangi oleh rombongan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Kedatangan mereka untuk memastikan apakah kondisi anak didik tersebut sesuai informasi yang diterima bahwa belajar dengan kondisi prihatin.
Untuk sampai ke sana, para perwakilan perusahaan menghabiskan waktu diperjalanan 5 jam menggunakan kendaraan roda empat dari Kota Rengat, Kabupaten Inhu, Riau.
Dimana, sebanyak 337 murid dari dua sekolah dasar kelas jauh di Desa Pesajian, Kecamatan Batang Peranap yang berbatas dengan Provinsi Jambi tuntut ilmu dengan keadaan sekolah berdinding papan. Hal ini diduga karena kurangnya perhatian dari pemerintah.
Sepertinya tak hanya bangunan sekolah saja yang dikeluhkan di sana. Dari pakaian seragam sekolah, sepatu dan lainnya juga menjadi kendala. Itu terjadi mungkin faktor ekonomi yang kurang mendukung.
Untuk meringankan beban mereka, PT Swakarsa Sawit Raya (SSR) menggandeng PGRI dan Komunitas Teman Didik menyerahkan bantuan buku baca dan buku tulis di dua sekolah kelas jauh yaitu SDN 011 Pesajian selaku Induk sekolah.
"Ini bentuk kepedulian pimpinan perusahaan PT SSR memperhatikan dunia pendidikan. Apalagi setelah sampai kemari melihat kondisi sekolah cukup prihatin," kata Anggi selaku humas kepada Elaeis.co, minggu (13/6).
Selanjutnya, ia berharap semoga perlengkapan yang kita serahkan bisa bermanfaat bagi peserta didik. Selain itu, saya atas nama perusahaan ucapkan terimakasih kepada PGRI serta komunitas yang sudah memfasilitasi kegiatan ini," timpalnya.
Menurut Marzaini, Kepala Sekolah SDN 011 Pesajian mengatakan bahwa ratusan murid itu berasal dari suku pedalaman yaitu Talang Mamak, tapi sebagian juga ada anak warga pendatang yang bersekolah di sini.
Ia menjelaskan, sekolah jauh itu diberi nama Sekolah Telaga Seribu berada di perbatasan Provinsi Jambi, sedangkan Sekolah Jauh Air Dingin berbatasan dengan daerah Damasraya.
" Saya berharap Pemerintah tanggap dengan kondisi lokal dan bangku sekolah di sini agar anak didik dapat belajar dengan baik," ujarnya pada Sabtu (12/6).
Disinggung berapa jumlah pengajar di sana? Ada 9 guru mengajar di dua sekolah tersebut, jawab Marzaini.
Koordinator Wilayah (Korwil) PGRI Batang Peranap Andi Putra, berterimakasih kepada seluruh rombongan perusahaan yang sudah jauh-jauh datang ke sekolah kami dengan jarak tempuh sangat jauh hingga sampai ke lokasi.
Kata Andi Putra, bahwa informasi yang diterima perusahaan tentang nasib anak didik itu benar, bisa kita lihat sendiri anak-anak ke sekolah ada yang tak pakai sepatu serta seragam sekolah yang sudah kusam. Namun, meskipun demikian mereka dapat belajar di tempat seadanya saja sudah bersyukur, cetus Andi.
"Semoga bantuan ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak didik untuk lebih giat belajar, dan nanti penyalurannya pas pengambilan raport ke naikan kelas sebagai hadiah buat mereka," katanya.
Komentar Via Facebook :