Jakarta, elaeis.co - Meski sudah diselimuti oleh aroma referendum terkait perjanjian kerjama perdagangan bebas antara Swiss dan Indonesia, tapi pemerintah 'Negeri Alpen' tetap saja menggelontorkan duit hibah untuk pembangunan di Indonesia sekitar US$65 juta. 

Duit hibah dengan fokus pembangunan inklusif dan berkelanjutan itu tidak digelontorkan sekaligus, tapi bertahap dari 2021 sampai 2024. 

Menariknya, selain untuk pengembangan keterampilan, pekerjaan yang layak, pariwisata, pembangunan perkotaan, serta keberlanjutan, duit itu juga untuk komoditas sektor kelapa sawit. 

Seperti dilansir swissinfo.ch (25/2) lalu, terkait ratifikasi kesepakatan perdagangan bebas (Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA), "Pemerintah Indonesia akan memperkuat kelestarian lingkungan dan sosial produksi minyak sawitnya, sejalan dengan komitmen CEPA. SECO tetap berkomitmen mendukung upaya itu," kata SECO