Berita / Sumatera /
Tak Mau Pusing Gara-gara Pupuk Mahal, Petani Sawit Pakai ini
Merangin, elaeis.co - Pupuk kimia masih jadi biang keluhan petani sawit di mana-mana. Harganya makin mahal, sementara hasil penjualan tandan buah segar (TBS) hanya cukup buat makan.
Karena sawit harus dipupuk bagaimanapun situasinya, banyak petani mencari alternatif pengganti pupuk kimia. Petani sawit di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, menjatuhkan pilihan menggunakan abu janjang. Menurut mereka, khasiatnya bagi tanaman lumayanlah.
"Sekarang ini TBS harga Rp 1.600 sampai Rp 1.700/kg. Harga pupuk kimia belum ada perubahan, solusinya kita di sini menggunakan abu janjang sebagai pupuk," kata Joko Wahyono, petani sawit di Merangin, Jumat (13/10).
Menurut Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Merangin itu, dalam pupuk olahan abu janjang buatan salah satu kelompok tani itu terdapat kandungan P205 sebanyak 3,67℅. Kemudian total K20 sebanyak 37,9℅, total MGO 5,01℅, dan kadar air 0,78 ℅.
"Itu semua hasil penelitian di laboratorium," ujarnya.
"Kalau untuk harga, ya sangat jauh selisihnya dari pupuk merek pasaran. Abu janjang harga Rp 150 ribu per sak, sedangkan pupuk KCL atau pupuk yang non subsidi lainnya rata-rata Rp 900 ribu per sak," sebutnya.
Saat ini Joko sedang gencarnya mengajak para petani sawit setempat memanfaatkan abu janjang sebagai pupuk.
"Kita di DPD Akasindo Merangin memang sedang bikin terobosan itu. Ini untuk membantu teman-teman petani sawit khususnya yang di Merangin untuk mengatasi mahalnya pupuk kimia," tukasnya.
Komentar Via Facebook :