Pangkalan Kerinci, elaeis.co - Ratusan karyawan yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) melakukan unjuk rasa di pintu masuk PT Adei Plantation and Industry di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Rabu (2/11). 

Mereka menuntut perusahaan perkebunan kelapa sawit itu memulihkan hak normatif berupa natura (beras) yang tidak diberikan selama tiga tahun terakhir.

"Padahal hak itu sudah kami terima berpuluh-puluh tahun. Oleh karena itu kami mendesak perusahaan supaya mengmbalikan tunjangan istri dan anak itu secepatnya,"  kata Ketua SBSI PT Adei, Ir Kasper Sibuea, Kamis (3/11).

Para karyawan mendesak pihak manajemen PT Adei secepatnya menjadwalkan ulang pembahasan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah gagal bersepakat (deadlock).

Sementara itu, Budi Simanjuntak, Humas PT Adei ketika menemui pendemo menyampaikan bahwa manajemen dalam persoalan ini belum bisa mengambil keputusan sebab masih menunggu kesepakatan tripartit dari Disnaker Pelalawan. 

"Sembari menunggu hasil di dinas, semua permohonan ataupun aduan dari pihak pekerja telah kita sampaikan ke pusat dan saat ini masih menunggu proses," terangnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini perusahan mengalami kesulitan karena sebagian kebun kelapa sawit sedang di-replanting. Meskipun begitu, komitmen membantu karyawan tetap dipenuhi seperti fasilitas di bidang pendidikan sebesar Rp 8 miliar setiap tahun dan bidang sosial lainnya.