https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Takut Mati Kena Roket, Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata

Takut Mati Kena Roket, Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata

Warga Israel berdemonstrasi mendesak PM Benjamin Netanyahu sepakati gencatan senjata dengan Hamas (Foto: Twitter)


Jakarta, Elaeis.co - Perlawanan Kelompok Hamas dengan menembakkan ribuan roket ke Israel ternyata membuat pemukim Yahudi gentar. Ribuan warga Israel di seluruh penjuru negeri berdemonstrasi mendesak pemerintah segera melakukan gencatan senjata dengan penguasa Jalur Gaza tersebut.

Sejak Senin lalu sudah lebih dari 2.000 roket ditembakkan Hamas serta faksi perlawanan Palestina lainnya ke Israel. Serangan bahkan masih berlangsung pada Minggu (16/5) dini hari ke Tel Aviv. Kemampuan pejuang Palestina dalam membuat roket semakin berkembang sehingga jangkauan serangan bisa mencapai Tel Aviv bahkan mendekati Yerusalem.

Khawatir keselamatannya terancam, tidak kurang 300 warga Israel berdemonstrasi di Tel Aviv mendesak dilakukannya gencatan senjata. Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, demonstrasi yang digagas oleh Gerakan Berdiri Bersama itu juga berlangsung di kota lain.

"Hari ini, kami memobilisasi ribuan warga Yahudi dan Arab-Palestina di penjuru negeri, menuntut, tidak hanya penghentian eskalasi tapi juga diakhirinya ketidakadilan di tengah masyarakat. Kami di sini untuk mewujudkan perubahan nyata menuju masyarakat yang adil dan setara," bunyi pernyataan di Twitter, seperti dikutip iNews.id dari Anadolu.

Pertempuran yang memasuki hari ketujuh telah menewaskan 148 warga Gaza, termasuk 41 anak-anak. Selain itu 950 lainnya luka. Di pihak Israel, 10 orang tewas termasuk dua anak.

Namun desakan warga Israel tak digubris Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pada Sabtu malam, dia menegaskan perang belum akan berakhir.

"Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukan kami, melainkan yang menyerang kami. Kami masih berada di pertengahan operasi, belum selesai dan operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan," kata Netanyahu.

Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, pertempuran ini justru dimulai Israel yang berbuat ulah di Yerusalem.

"Zionis mengira mereka bisa menghancurkan Masjid Al Aqsa. Mereka mengira bisa menggusur warga kami di Sheikh Jarrah. Saya katakan kepada Netanyahu, 'Jangan bermain-main dengan api'," ujarnya.

Komentar Via Facebook :