Berita / Serba-Serbi /
Target 6 Bulan Tuntas, Perusahaan Digandeng Atasi Stunting
Bangkinang, elaeis.co - Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menargetkan enam bulan ke depan kasus stunting di daerah itu mesti tuntas.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Kampar yang juga Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Yusri MSi mengatakan, jumlah anak stunting di Kampar saat ini terdata sebanyak 571 orang.
"Berhasil dikurangi karena pada tahun 2023 lalu masih ada 1.300 anak stunting. Meski begitu kita harus ambil sikap, para kepala puskesmas sampai penyuluh KB diharapkan lebih efektif secara teknis melakukan penyuluhan agar tahun ini tuntas," katanya dalam rilis Diskominfotik Kampar, Selasa (23/1).
Terkait pola bapak angkat atau anak asuh, saat ini diterapkan dan telah mulai berjalan bersama beberapa badan usaha milik negara maupun swasta dan tim telah membuat rekomendasi kategori A, B, dan C. Bantuan yang diberikan berupa susu, telur, beras, sirup dan vitamin dengan total nilai perbulan lebih kurang Rp 1.105.000.
Sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR Kampar telah melakukan pola asuh dengan memberikan bantuan dalam bentuk uang. Diantara perusahaan yang berpartisipasi adalah PT RAPP, yakni sebesar Rp 15.000 per Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan vitamin.
Kemudian PT PHR Rp 450.000 serta susu Pediasure dan vitamin, Baznas Rp 800.000 serta susu Optigrow dan vitamin, serta Palmco Regional III (dulu PTPN V) Rp 500 ribu serta susu Primagro dan vitamin.
Menurutnya, strategi penurunan stunting dijalankan dengan pola satu orang penderita didamping satu bapak angkat. "Kita gandeng berbagai pihak, segera akan dieksekusi. Dengan demikian insya Allah tahun 2024 ini Kampar akan terbebas dari stunting," tukasnya.
"Di samping penderita stunting, permasalahan kemiskinan ekstrem juga harus dituntaskan secara bersama-sama pada tahun ini karena dua hal tersebut saling terkait," tambahnya.
Berkaitan dengan penuntasan kemiskinan ekstrem, menurutnya, Pemkab Kampar tidak akan menjalankan upaya dengan pembagian sembako saja. "Tetap ada pembagian sembako, tapi program tersebut hanya sebagai pengiring saja. Pemkab Kampar akan memberikan pancing kepada masyarakat dalam penyelesaikan permasalahannya," pungkasnya.
"Tahun ini permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting harus segera dituntaskan agar Kampar terbebas dari dua masalah ini. Kades harus bersepakat dalam menetapkan usulan prioritas, apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan pendapatan warga miskin," sambungnya.
Komentar Via Facebook :