https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Target 661 Sumur Minyak Hingga Tahun Depan

Target 661 Sumur Minyak Hingga Tahun Depan

Ilustrasi (net)


Pekanbaru, Elaeis.co - Setelah resmi mengambil alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan mengebor sebanyak 661 sumur minyak. Target itu dilakukan secara bertahap pada tahun 2021 hingga 2022. 

Di tahun 2021 ini, sebanyak 161 sumur minyak akan dibor. Selanjutnya pada tahun 2022 mendatang, mengebor 500 sumur. Target ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah mencapai target produksi minyak mentah 1 juta barel per-hari. 

"Pertamina melalui PHR berkomitmen untuk mempertahankan produksi pasca alih kelola," kata Nicke Widyawati selaku Direktur utama Pertamina melalui keterangan tertulis diterima elaeis.co, Senin (9/8). 

Ia berpesan kepada seluruh manajemen dan pekerja PHR agar terus fokus menjalankan amanah dari pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi negara, masyarakat dan bangsa melalui pengelolaan Blok Rokan. 

PHR resmi mengoperasikan Blok Rokan mulai hari ini terhitung sejak pukul 00.01 WIB, Senin 9 Agustus 2021 yang sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). 

Acara seremoni alih kelola Blok Rokan itu diselanggarakan secara hybrid pada Minggu (8/8) malam, kemarin di Pekanbaru dan Jakarta. 

Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam arahannya mengatakan, alih kelola Pengelolaan WK Rokan dari PT CPI ke PHR merupakan salah satu tonggak sejarah industri hulu migas di Indonesia. 

Setelah PT CPI berhasil mengelola wilayah kerja tersebut dengan baik, maka diharapkan PHR dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai.

"Atas pencapaian selama ini pengelolaan wilayah kerja yang baik sejak tahun 1951 hingga tahun 2021, saya menyampaikan terimakasih kepada PT CPI," kata dia. 

Selain itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menambahkan dalam kesempatan ini mengucap syukur proses alih kelola dapat berjalan dengan baik dan lancar.

"Dalam rangka mendukung capaian 1 juta BOPD pada tahun 2030, maka sejak dua tahun lalu kami bekerja keras mengusahakan agar alih kelola berjalan lancar dan tingkat produksi minyak pada akhir masa kontrak PT CPI dapat dipertahankan. Ini merupakan hal penting bagi bangsa dan negara mengingat WK Rokan saat ini masih mendukung 24% produksi nasional dan diharapkan tetap menjadi wilayah kerja andalan Indonesia," kata Dwi Soetjipto.

Salah satu usaha SKK Migas untuk mengawal alih kelola WK Rokan, lanjut Dwi adalah menginisiasi Head of Agreement (HoA) yang menjamin investasi PT CPI pada akhir masa kontrak. 

Hasilnya, sejak HoA ditandatangani pada 29 September 2020 hingga 8 Agustus 2021, telah dilakukan pemboran 103 sumur pengembangan. Selain pemboran, SKK Migas juga mengawal 8 isu lain yang menjadi kunci sukses alih kelola yaitu migrasi data dan operasional, pengadaan chemical EOR, manajemen kontrak-kontrak pendukung kegiatan operasi, pengadaan listrik, tenaga kerja, pengalihan teknologi informasi, perizinan dan prosedur operasi serta pengelolaan lingkungan.

Komentar Via Facebook :