https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

TBS Masih Dibeli Murah, Petani Swadaya Mengeluh

TBS Masih Dibeli Murah, Petani Swadaya Mengeluh

Petani swadaya di Kota Intan memeriksa buah sawit yang hendak dipanen. Foto: Yahya/elaeis.co


Pasir Pangaraian, elasis.co - Meski larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) sudah dicabut sejak 23 Mei 2022 lalu, banyak pabrik kelapa sawit (PKS) di Rokan Hulu, Riau, masih membeli tandan buah segar (TBS) sawit dengan harga murah. Petani sawit mengeluh dan mendesak pemerintah turun tangan.

Amet, seorang petani di Desa Kota Intan, Kecamatan Kunto Darussalam, meminta pemerintah segera menindak tegas PKS yang masih seenaknya menurunkan harga TBS.

"Kalau baca berita, harga TBS yang ditetapkan disbun sudah cukup baik. Tapi TBS kami masih dibeli Rp 1.790/kg sampai Rp 1.990/kg oleh PKS," katanya kepada elaeis.co, Jumat (27/5).

Ditambahkannya, di daerah itu kebanyakan petani tidak terikat pola kemitraan dengan perusahaan. Dia menduga hal itulah penyebab harga TBS mereka lebih murah dibanding harga TBS yang ditetapkan disbun.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Rokan Hulu, CH Agung Nugroho, mengatakan, pihaknya baru akan mengeluarkan surat edaran bupati ke PKS pada Senin 30 Mei 2020 pekan depan. 

"Lewat surat tersebut, Bupati Rokan Hulu meminta pengusaha PKS tidak menurunkan harga beli tandan buah segar (TBS) secara sepihak," ungkapnya.

Ia menegaskan, perusahaan atau PKS yang menurunkan harga TBS secara sepihak dan melanggar ketentuan Permentan 01 Tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun, akan diberikan peringatan atau sanksi tegas.

"Sebenarnya surat edaran dari bupati sudah dibikin, tapi belum ditandatangani. Mudah-mudahan tidak telat dan segera dikirim ke seluruh PKS yang ada di Rokan Hulu," katanya.

 

Komentar Via Facebook :