Berita / Bisnis /
Tekan Impor, Kemenperin Dorong Industri AC Dalam Negeri
Pekanbaru, Elaeis.co - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI terus mendorong peningkatan industri dalam negeri, salah satunya di sektor elektronik dan pruduk rumah tangga.
Berbagai pihak juga terus didorong untuk melakukan investasi di sektor tersebut. Kemenperin juga sukses menggaet PT Sharp Electronics Indonesia (PT SEID) untuk menggelontorkan Investasi gede di sektor tersebut.
PT SEID juga telah merealisasikan investasi sebesar Rp640,2 miliar, khusus untuk produk elektronik Air Conditioner (AC) yang permintaan dalam negerinya cukup tinggi.
Duit Investasi itu diproyeksikan untuk produksi 1,2 juta unit AC per tahun dan dapat menyerap hingga 1.000 tenaga kerja.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi impor dari produk tersebut. Di mana saat ini impor produk elektronika tercatat sebesar 25,25 Miliar USD. AC merupakan salah satu produk dengan nilai impornya sangat tinggi, yaitu 495 Juta USD.
"Realisasi investasi tersebut sejalan dengan upaya pemerintah yang saat ini sangat serius melakukan pengelolaan dan perbaikan iklim usaha industri," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2).
Dengan pengalamannya di Indonesia sejak tahun 1970, kata Agus, Sharp diyakini bisa menjadi pionir champion dalam memanfaatkan dan menyerap secara maksimal bahan baku yang telah tersedia.
"Strategi tersebut ditargetkan dapat meningkatkan nilai tingkat kandungan dalam negeri produk-produk Sharp di Indonesia dan optimalisasi industri bahan baku nasional juga tercapai," ujar pria kelahiran Jakarta, 53 tahun lalu itu.
Produk AC, ujar Agus, juga berkontribusi terhadap impor komponennya, yakni sebesar 13,1 miliar USD. Di mana salah satu komponen pentingnya adalah kompresor yang belum ada di Indonesia. Oleh sebab itu, Sharp juga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan komponen AC dalam negeri tersebut.
"Saya yakin market Indonesia cukup menarik. Untuk itu saya berpesan kepada Sharp agar mempertimbangkan investasi kompresor atau mengajak mitra yang selama ini memasok agar berinvestasi di Indonesia," ucapnya.
Komentar Via Facebook :