Berita / Serba-Serbi /
Tekan Resiko Kecelakaan, Satpol PP Mukomuko Minta Petani Sawit Mengandangkan Ternaknya
Bengkulu, elaeis.co - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mukomuko telah mengeluarkan permintaan tegas kepada para petani sawit di daerah ini untuk mengandangkan ternak mereka.
Langkah ini diambil karena semakin seringnya ternak milik petani sawit berkeliaran di tengah jalan raya, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas dan potensi korban jiwa.
Kepala Dinas Satpol PP Mukomuko, Suryanto S.Pd, mengungkapkan masalah ternak yang berkeliaran bukan hanya satu atau dua ekor, tetapi bisa mencapai satu kelompok yang terdiri dari tujuh hingga 12 ekor hewan ternak.
Bahkan hampir setiap wilayah memiliki dua hingga tiga kelompok hewan ternak yang berisiko mengganggu lalu lintas.
"Hampir setiap hari kami melakukan operasi penertiban dan mengingatkan pemilik ternak, namun kesadaran untuk mentaati aturan ini masih minim di kalangan petani sawit pemilik hewan ternak," kata Suryanto, Rabu (18/10) kemarin.
Selanjutnya, Suryanto menekankan bahwa permasalahan ini tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab Satpol PP. Ia memandang bahwa solusi yang komprehensif harus melibatkan lebih banyak pihak.
"Kami sudah bekerja secara maksimal untuk mengatasi keberadaan ternak liar di lokasi fasilitas umum, termasuk sosialisasi kepada petani sawit pemilik ternak, penerbitan surat edaran, dan tindakan penindakan. Semua langkah tersebut telah kami lakukan," tegas Suryanto.
Masyarakat Mukomuko dan petani sawit diharapkan untuk bersama-sama bekerja menuju solusi yang aman dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan ternak yang berkeliaran.
Tindakan ini diambil demi menjaga keselamatan warga dan pengguna jalan serta untuk menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan aman di Kabupaten Mukomuko.
"Kami berharap semua pihak bisa bekerjasama menjaga keselamatan warga dan pengguna jalan serta untuk menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan aman di Kabupaten Mukomuko," ujar Suryanto.
Pemerintah daerah dan Satpol PP akan terus mengawasi perkembangan situasi ini, dan jika pemilik ternak tidak patuh terhadap permintaan untuk mengandangkan ternak mereka, mungkin akan diperlukan langkah-langkah penegakan hukum yang lebih tegas guna memastikan keselamatan masyarakat di jalan raya.
"Jika ada pemilik ternak tidak patuh maka akan ada langkah-langkah penegakan hukum yang lebih tegas, mulai dari penertiban ternak dan lainnya," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :