https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Teken Kontrak, China Angkut 1 Juta Ton CPO Indonesia 2023

Teken Kontrak, China Angkut 1 Juta Ton CPO Indonesia 2023

Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Empat asosiasi pengusaha produk kelapa sawit Indonesia meneken kontrak dagang dengan China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA), untuk membeli produk minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya pada 2023.

Keempat asosiasi tersebut yakni Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Gabungan Minyak Nabati Indonesia (GIMMI), Asosiasi Minyak Makan Indonesia (AIMMI) dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN).

Di saat bersamaan juga dilakukan penandatanganan 16 kontrak dagang pembelian 2,5 juta ton produk CPO dan turunannya asal Indonesia dengan nilai USD 2,6 miliar.

Penandatangan ini dilakukan oleh 9 pelaku usaha Indonesia dengan 13 buyers Tiongkok binaan CFNA. Kegiatan penandatanganan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Trade Expo Indonesia ke-37

MoU ini dilakukan secara hybrid, Jumat (11/11) di Kantor Kementerian Perdagangan RI, Jakarta.

"Hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok telah menginjak ke-72, dan acara penandatanganan ini merupakan bentuk realisasi tindak lanjut pertemuan bilateral pimpinan kedua negara pada akhir Juli lalu terkait komitmen Tiongkok atas pembelian 1 juta ton CPO serta produk pertanian dan perikanan Indonesia," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangan resminya dikutip elaeis.co

Mendag Zulkifli pun mengapresiasi Pemerintah Tiongkok, Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, serta semua pihak atas terlaksananya kontrak kerja sama tersebut.

"Saya berharap penandatanganan ini segera dapat terwujud dalam bentuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO dan turunannya dari Indonesia ke Tiongkok," kata Mendag.

Ketua Umum PAN ini juga memastikan, pembelian CPO oleh Tiongkok tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tetap terpenuhi.

“Pemenuhan regulasi dalam negeri tetap diberlakukan. Skema Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) bagi produsen minyak goreng dan industri CPO masih tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng tetap stabil,” ujarnya.

 

Sekedar informasi, pada Januari -Agustus 2022, ekspor produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia ke Tiongkok mencapai USD 3,6 miliar. Bagi Indonesia, Tiongkok merupakan salah satu pasar tujuan ekspor utama produk kelapa sawit Indonesia. 

Berdasarkan data Badan Pusat statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, volume ekspor produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia ke Tiongkok pada 2021 mencapai 6,6 juta ton. Nilai itu meningkat 14,17 persen dari tahun 2020. 

Sementara pada 2021 nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok mencapai USD 6,06 miliar, melonjak 82,87 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya harga komoditas CPO dunia dalam setahun terakhir.

Komentar Via Facebook :