Berita / Nusantara /
Teken MoU, Bupati Minta Kebun Sawit Jadi Sektor Andalan
Jakarta, Elaeis.co - Pemerintah Kabupaten Paser bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan Yayasan Kawal Borneo menyelenggarakan workshop perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Di sela workshop, Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, Ketua Pengurus Yayasan Kehati Riki Frindos, dan Ketua Pengurus Kawal Borneo Mukti Ali, menandatangani nota kesepahaman dukungan kelapa sawit berkelanjutan di kabupaten tersebut.
"Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan dengan maksud mengintegrasikan tugas dan fungsi para pihak dalam implementasi program dukungan bagi kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia, terutama di wilayah Kabupaten Paser," kata Fahmi, seperti dikutip Tribunkaltim.com, kemarin.
Para pihak, katanya, sepakat mendukung peningkatan aspek legalitas lahan dan usaha bagi pekebun swadaya. Poin kesepakatan lain adalah mendukung pendaftaran pekebun melalui surat tanda daftar budi daya (STD-B) melalui pemetaan, pendataan dan fasilitas pendaftaran, serta pengawalan. Lalu mendukung integrasi lahan sawit swadaya dalam penatagunaan lahan dan RPJM/RKP desa, termasuk kegiatan pengembangan sawit.
Mendukung penyusunan rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan (RAD-KSB) dan penguatan kapasitas layanan penyuluhan Good Agricultural Practices (GAP) di tingkat kabupaten. Mendukung perlindungan areal berhutan yang berada di luar kawasan hutan, serta mendukung percepatan kemitraan antara pabrik kelapa sawit dengan pekebun.
Fahmi menilai, penandatanganan kesepahaman tersebut memiliki dampak baik pada Kabupaten Paser, terutama bagi pelaku pekebun kelapa sawit. "Semua pihak memiliki peranan untuk memperlancar program yang saat ini kita jalin. Sebab, dengan adanya kerja sama ini, akan berdampak pada pekebun kelapa sawit dan perusahaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Paser," terangnya.
Fahmi berharap upaya peningkatan kemitraan petani sawit dengan pihak perusahaan yang akan dilakukan bisa menjaga kestabilan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. "Bukan hanya kemitraan, tapi berbagai sektor akan diupayakan berdampak pada peningkatan kualitas. Karena dengan kerja sama ini, akan ada perlindungan dan penguatan perkebunan kelapa sawit, mulai dari kestabilan harga hingga pemenuhan kebutuhan TBS," urainya.
Menurutnya, kebun kelapa sawit adalah alternatif perekonomian yang harus digali dan dikembangkan di Kabupaten Paser mengingat potensi pertambangan yang jadi andalan selama ini merupakan sumber daya yang bisa habis tapi tidak bisa diperbarui.
"Selain pertambangan, sektor perkebunan dan pertanian merupakan sektor andalan yang perlu dikuatkan," katanya.
Fahmi juga menekankan agar pelaksanaan perjanjian kerja sama tidak hanya sebatas pada mencari hasil panen dari buah sawit saja, namun bisa mewujudkan pabrik pengolahan yang menghasilkan produk hilir kelapa sawit. “Pemerintah Kabupaten Paser sangat terbuka pada setiap investor yang berminat berinvestasi di daerah ini. Kami harapkan Yayasan Kehati dan Yayasan Kawal Borneo bisa membawa investor dari luar untuk berinvestasi sehingga juga dapat membuka peluang usaha dan pekerjaan di Kabupaten Paser," tutupnya.
Komentar Via Facebook :