https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Temui Gubri, Kades Ini Ajukan Penanaman Sorgum saat Kelapa Sawit di Desanya Direplanting

Temui Gubri, Kades Ini Ajukan Penanaman Sorgum saat Kelapa Sawit di Desanya Direplanting

Kepala Desa Harapan Jaya, Jabari. Foto: riau.go.id


Pekanbaru, elaeis.co - Jabari,  Kepala Desa (Kades) Harapan Jaya, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan,  menemui Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Selasa (27/6) kemarin.

Kepada wartawan usai pertemuan, Jabari menjelaskan pertemuan tersebut untuk membahas penanaman tanaman sorgum saat masa replanting tanaman kelapa sawit di desa yang dipimpinnya.

"Pertemuan dengan Gubernur dalam rangka mewakili masyarakat yang pada tahun 2025 mendatang akan melakukan replanting terhadap tanaman sawitnta," kata Jabari, dilansir website resmi Pemprov Riau.

"Saya koordinasi dengan Pak Gubernur agar saat masa tenggang tiga tahun masyarakat tidak kehilangan penghasilan karena tanaman sawitnya direplanting," tambah Jabari.

Dalam pertemuan itu, ungkap Jabari, pijaknya mengajukan ke Gubri Syamsuar program sorgum yang menjadi program tanaman pemerintah untuk para petani kelapa sawit di desanya.

"Jadi saat sawit tumbang, masyarakat akan tetap mempunyai penghasilan, karena tanaman itu hanya menunggu tiga bulan sudah bisa dipanen," tambah Kades Jabari.

Intinya, menurut Jabari, pihaknya dengan Gubri Syamsuar membahas upaya-upaya yang akan dilakukan agar masyarakat tetap berpenghasilan saat tanaman kelapa sawitnya direplanting.

Menurut Jabari, Gubri Syamsuar menanggapi hal-hal yang ia sampaikan dengan positif, karena hal ini juga sebagai program penunjang pemerintah.

"Saat ini pemerintah dengan gencar mempersiapkan ketahanan pangan, karena ditahun 2022-2024 ada kemungkinan pangan kita terdapat masalah karna musim kemarau," ungkap Jabari, mengutip Gubri Syamsuar.

Maka, kata dia, sorgum ini akan menjaga stabilitas ketahanan pangan, dan jika masyarakat sudah punya tanaman tersebut maka dapat diolah sebagai makanan pokok.

"Sorgum itu dijadikan makanan unggas juga bagus, dan kalau digiling bisa dijadikan gandum. Maka saat sawit tumbang masyarakat tetap punya penghasilan melalui tanaman sorgum untuk tumpang sari," jelasnya.

Menurut Jabari,  pihaknya sudah mempersiapkan bibit sorgum untuk dibagikan kepada para petani. "Jadi dengan adanya tumpag sari masyarakat tidak kehilangan penghasilan meskipun penghasilan tersebut perputarannya tiga bulan, dan jauh jauh hari sebelum sawit ini di replanting," ucapnya.

"Kami sudah mempersiapkan bibitnya dan saat masyarakat butuh, bibit tersebut sudah siap untuk dibagikan, kemudian masyarakat bisa menanam dan harapannya dapat membantu mereka," tandasnya.

Komentar Via Facebook :