https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tengkulak dan Supir Rugi Puluhan Juta Gara-gara Antre

Tengkulak dan Supir Rugi Puluhan Juta Gara-gara Antre

Truk pengangkut sawit terpaksa antre di depan PKS menunggu giliran masuk. Foto: Febri/elaeis.co


Tebo, elaeis.co - Mengantar tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit PT Satya Kisma Usaha (SKU), bukannya untung yang didapat Hermanto dan para supir truk yang mengangkut hasil panen para petani di Tebo, Jambi. Mereka justru mengalami kerugian puluhan juta karena antre berhari-hari supaya sawitnya bisa masuk ke salah satu anak usaha Grup Sinarmas itu.

Hermanto, yang sehari-harinya jadi tengkulak sawit, tampak kesal saat menceritakan pengalamannya kepada media ini.

"23 April lalu pihak SKU bikin pengumuman di depan pabrik, batas penerimaan TBS jam 12.00 WIB, selebihnya ga diterima lagi. Tapi tidak disebutkan batas penerimaan sampai tanggal berapa, jadi kami berharap bisa masuk," katanya, Sabtu (30/4).

Dia mengaku sampai ke pabrik tersebut pada Selasa (26/4). Karena tidak ada informasi tanggal terakhir pabrik beroperasi jelang lebaran, Hermanto dan tengkulak lainnya nekat menunggu itu berhari-hari supaya bisa masuk pabrik 

"Sampai sore kami bertahan di depan pabrik karena berharap besok pagi bisa masuk. Ternyata saat mereka menunggu antrean, pihak PT SKU tiba-tiba membatalkan jadwal yang sudah mereka tentukan," sebutnya.

"Ada yang 4 hari menunggu, ada yang 3 hari. Seharusnya perusahaan bikin aturan, contohnya hanya menerima 50 mobil per hari sehingga tidak terjadi penumpukan truk seperti kemarin-kemarin. Saya antri itu sampai 2 hari 1 malam, Rabu malam baru kita bubar," ujar pria yang akrab disapa Paduko ini.

Menurutnya, lamanya mengantre menyebabkan kantong para tengkulak dan sopir truk TBS terkuras. 

"Yang bikin kesal, buah sawit dari PT Bintang Agro Selatan (BSA) langsung bisa masuk. PT BSA tidak mempunyai pabrik, tapi karena sudah ada kerja sama, perusahaan itu mengoper TBS-nya ke PT SKU," jelasnya.

"Mobil dari BSA dan mobil orang yang dekat dengan pihak perusahaan itulah yang dimasukkan TBS-nya. Kami dak dapat jatah," katanya.

Menurutnya, kerugian mereka makin dalam karena harga TBS turun saat TBS diizinkan masuk pabrik. "Giliran sudah bisa masuk, harga sudah anjlok. Banyaklah yang rugi, ada yang Rp 30 juta sampai Rp 50," lanjut dia. 

Sementara itu, salah seorang pekerja PT SKU, Ali, mengatakan jika PT SKU tidak menolak TBS luar. Namun perusahaan membatasi penerimaan TBS masuk dikarenakan loading rampnya kepenuhan. 

"Jadi, perusahaan kasih kuota 50-60 truk per hari karena PKS skala 30 ton/jam. Sementara TBS masuk kurang lebih 1,000 ton/hari. Makanya wassalam," ujarnya.

 

Komentar Via Facebook :