Berita / Nusantara /
Tentang Dorongan Desa Proklim Kimia Tirta
Siak, Elaeis.co - PT Kimia Tirta Utama (KTU) memperluas cakupan penerima manfaat program kampung iklim melalui pelatihan bimbingan tehnis kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan sebagai wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, untuk mengajak warga di sekitar perusahaan memanfaatkan sampah rumah tangga agar menjadi barang yang lebih berharga (bank sampah) dan semangat kurangi plastic.
Kegiatan bimbingan tersebut berlangsung secara wabinar Zoom yang diikuti DLH Riau, DLH Siak, Camat, Polsek hingga kepala desa di sekitar lokasi beroperasinya anak perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) tersebut.
Administratur PT KTU, Hubbal K.Sembiring mengatakan, kegiatan itu juga merupakan salah satu upaya perusahaan mendukung Kecamatan Koto Gasib beserta semua desa di daerah tersebut, agar dapat meraih penghargaan Desa Proklim (Program Kampung Iklim) tahun depan.
“Untuk kita berharap agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan apalagi di parit dan sungai. Kedepannya kita akan memanfaatkan sampah organik yang dibimbing tim Bank Sampah Induk Siak serta Bank Sampah Tirta Lestari di PT KTU," kata Hubbal dalam keterangan tertulis kepada Elaeis.co, Jumat (10/9).
Kata Hubbal, sampah-sampah yang sebelumnya di buang sembarangan bisa dibikin menjadi pupuk organik.
"Nah, jadi sampah rumah tangga seperti sampah dari dapur itu, dapat bermanfaat. Bisa dijadikan pupuk lho. Ada nilai ekonomis di sana," kata dia.
Sekilas Program Kampung Iklim
Program Kampung Iklim merupakan, program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak pendukung seperti pemerintah dan perusahaan.
Sementara program Proklim Lestari merupakan tahap lanjutan yang mana lokasi kampung yang telah mencapai Proklim Utama melakukan replikasi dengan membina kampung lainnya.
Manfaat program Kampung Iklim ini meningkatnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim, terukurnya potensi dan kontribusi pengurangan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) suatu lokasi terhadap pencapaian target penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) nasional, tersedianya data kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim, serta meningkatnya kemampuan masyarakat di tingkat lokal untuk mengadopsi teknologi rendah karbon.
Asisten Sustainability PT KTU Slamet Riyadi mengatakan, selama ini pihaknya juga sudah membina kelompok tani di desa sekitar beroperasi perusahaan untuk menggunakan pupuk kompos ramah lingkungan serta mengadakan pelatihan pembuatan composting bekerja sama dengan Dinas Pertanian Siak.
"Kita juba telah membuat bank sampah (Bank Sampah Tirta Lestari) yang fungsinya untuk mengolah sampah organic menjadi kompos, memanfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan, membuat paving blok dari plastic, membuat ecobrik yang berjumlah 10.000 botol ecobrik disusun menjadi taman ecobrik di sekolah PT KTU," kata dia.
Sementara, Intan Nurcahayani selaku Perwakilan dari Divisi Sustainability PT. Astra Agro Lestari juga mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh PT KTU dalam keterlibatan Proklim.
"Proklim ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PT Astra Agro Lestari untuk terus mewujudkan kepedulian lingkungan di kampung sekitar tempat perusahaan kita beroperasi. Dan kita terus mendorong seluruh pihak untuk melaksanakan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim di Indonesia," kata dia.
Camat Koto Gasib, Dicky Sofyan juga mengapresiasi atas apa yang sudah dibikin PT KTU. Perusahaan ini kata Dicky, selalu berupaya memajukan daerah.
"Kami nanti akan ikut monitoring untuk mewujudkan Desa Proklim ini. Kita akan support dan mengawasi Desa-desa di Koto Gasib menuju Desa Proklim," kata dia.
Komentar Via Facebook :