Berita / Nusantara /
Tentang Sawit dan Dubes Eropa di Kantor KSP
Jakarta, elaeis.co - Diam-diam, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko rupanya punya cerita unik bercampur lucu soal pembelaannya kepada kelapa sawit Indonesia.
Cerita ini mencuat saat Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) ini didapuk memberikan sambutan pada acara syukuran HUT Apkasindo ke-20 di lantai dua Arya Duta Hotel, Jakarta, dua hari lalu.
"Banyak saya mendengar isu soal sawit. Nah, suatu hari rombongan Duta Besar Uni Eropa datang ke KSP. Saya langsung smash mereka. Saya bilang begini; Anda selalu bicara tentang lingkungan, dampak negatif kelapa sawit. Anda bicara sustainable, environment. Anda musti paham bahwa kelapa sawit itu bagian dari hidup masyarakat Indonesia yang jumlahnya luar biasa, lebih dari 20 juta jiwa," kata Panglima TNI periode 2013-2015 ini kepada tetamunya itu.
"Bayangkan kalau mereka tidak mengelola kelapa sawit, lingkungan akan jauh lebih buruk. Mungkin mereka bukan lagi panen sawit, tapi monyet-monyet itu akan dipanen. Semua binatang akan habis. Memang jengkel saya waktu itu. Ketawa juga mereka mendengar omongan saya," kenang lelaki 63 tahun ini.
Lantas waktu pertemuan team lobi Indonesia di Uni Eropa. "Saat mereka di sana, saya diminta untuk tandatangan, memberikan support atas pertumbuhan kelapa sawit rakyat yang ada di Indoensia. Kita support," katanya.
Belakangan ada lagi isu bahwa anak-anak jadi buruh di perkebunan kelapa sawit, kebun kelapa sawit jadi bertumbuhnya pelecehan seksual. "Ini ngawur namanya," rutuk Moeldoko.
Nah, di lantai dua itu, dihadapan perwakilan DPW Apkasindo provinsi yang ada di Indonesia dan ratusan petani sawit yang bergabung lewat webinar acara itu,"Mari kita lawan semua isu itu dengan perilaku yang baik, perilaku yang menunjukan bahwa; kami tidak seperti yang kalian tuduhkan!" tegas ayah dua anak ini.
"Intinya, saya ajak petani untuk berperilaku yang terbaik, tunjukkan pada dunia; bahwa saya tidak seperti yang Anda tuduhkan," Moeldoko menegaskan.
Pemerintah khususnya Presiden Jokowi kata Moeldoko sangat luar biasa mendukung petani kelapa sawit.
"Berapa kali Presiden Jokowi datang ke perkebunan dalam rangka replanting. supportnya luar biasa. Tentang B30 dan bauran selanjutnya, semangatnya juga luar biasa," ujar Moeldoko.
Untuk B30 itu katanya, negara sebenarnya menanggung subsidi. Tapi presiden berpikir kedepan, "Agar kita tidak dimainkan eropa itu, kita pakai hukum suplay and demand," ujarnya
Begitu harga sawit bergejolak, "kita genjot produksi biodiesel. Otomatis hasil produksi sawit akan lari ke situ," katanya.
Lantas Presiden juga kata Moeldoko membikin kebijakan lain yang luar biasa. Sawit dijelekkan, Indonesia tak jadi beli pesawat dari Uni Eropa.
"Teriak lagi duta besarnya, Pak yang produksi pesawat itu tidak ikut terlibat soal kelapa sawit, kenapa pembelian pesawat ditunda?," Moeldoko menirukan pertanyaan duta besar itu.
"Anda musti mengerti, situasi psikologis petani sawit kami sensitif menghadapi situasi ini, makanya jangan kembangkan isu yang enggak bener," kata Moeldoko.
"Jadi, sawit ini sangat luar biasa. Untuk itu, perkuat persatuan dalam gotong royong dalam semangat yang sama. Sawit yang besar dan kecil musti saling memperkuat. Yang tengah diangkat, yang bawah diperkuat. Jangan yang atas menginjak yang di bawah. Harus sama-sama saling menguntungkan," pintanya.
Menko Miritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang kemudian hadir lewat webinar, juga meminta hal yang sama.
"Jaga persatuan dan kesatuan, jangan mau dipecah belah yang lain. Setialah dengan pendiri bangsa ini. Lawan pikiran-pikiran yang membawa negeri ini ke perpecahan," pintanya.
Luhut juga meminta supaya Apkasindo terus memberikan kontribusi yang terbaik bagi NKRI. "Saya sangat yakin itu. Bahwa dibawah kepemimpinan Pak Gulat (Ketua Umum DPP Apkasindo) dan Pak Rino (Sekjen DPP Apkasindo) akan bisa memberikan kontribusi yang baik kepada persatuan dan kesatuan dan kesejahteraan petani," katanya.
Komentar Via Facebook :