https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tentang Syamsuar dan MP Riau 2020

Tentang Syamsuar dan MP Riau 2020

Pompak Angguk di Duri, Kabupaten Bengkalis. Minyak Bumi menjadi salah satu kekayaan alam Riau. Foto: Ist


Pekanbaru, elaeis.co - Sudah sehari berlalu Syamsuar dan Edy Natar Nasution genap dua tahun menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Bagi Syaukani Alkarim, dua tahun adalah masa-masa yang sulit bagi pasangan ini lantaran langsung dihadapkan pada dua hal yang musti ditangani; dampak pandemi dan asap. 

"Ini bukan sesuatu yang mudah kita lewati secara bersahaja. Tapi saya melihat Pemprov Riau tetap berkomitmen kuat melakukan ikhtiar bagimana persoalan-persoalan ini bisa teratasi dengan baik," kata Wakil Ketua Majelis Kerapatan Adat Kabupaten Bengkalis ini seperti dilansir Gatra.com, Minggu (21/2). 

Lantaran pandemi tadi kata ayah empat anak ini, memang ada beberapa hal yang kemudian berjalan rada lambat, namun yang lain tetap bergerak sesuai kebijakan yang disusun oleh Pemprov Riau. 

Yang berjalan cepat dan cenderung meroket itu adalah sektor perkebunan kelapa sawit. Faktanya sawit telah menjadi motor utama penggerak ekonomi Nasional. Riau sendiri, 39,31% ekonominya ditopang oleh sawit. 

"Riau itu unik, 67% dari 4,02 juta hektar  sawitnya dikelola oleh petani. Itulah makanya, dengan menjaga petani sawit sama saja dengan menjaga ekonomi Riau dan Syamsuar telah berperan besar di situ," kata Dewan Penasehat DPW Apkasindo Riau ini.   

"Nah, kita selalu optimis bahwa dua tahun ini adalah proses pembelajaran yang luar biasa untuk melangkah ke tahun ke tiga. Untuk ini kebersamaan tentu menjadi sangat penting," ujar lelaki 52 tahun ini. 

Sebab menurut cucu pujangga kenamaan, Soeman HS ini, Riau ini enggak hanya menjadi tanggungjawab pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, tapi semua masyarakat Riau. "Tidak masanya lagi menonjolkan ego masing-masing," dia mengingatkan.  

Di sisi lain, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Dr. Syafri Harto menyebut kalau awal memimpin, Syamsuar tidak dalam situasi dan kondisi yang bagus.

Soalnya Syamsuar cuma bisa menjalankan anggaran yang sudah kadung disusun oleh pendahulunya. Suka tak suka, apa yang jadi program Syamsuar dalam politik anggaran, enggak leluasa terakomodir. 

Lalu di tahun kedua, dia memang sudah bisa mendisain anggaran sendiri, sesuai dengan visi misinya. 

Tapi lagi-lagi itu enggak bisa kesampaian lantaran dia buru-buru me-refokusing anggaran demi menghadapi wabah Covid-19. Februari 2020 kan pandemi sudah bikin heboh. 

"Namun di situasi seperti inilah saya tengok kepamongan Syamsuar dan strategi seorang prajurit yang dimiliki Edy Natar sebagai mantan Danrem, meski berada di situasi yang tak baik, pasangan ini mampu menorehkan prestasi yang cukup bagus, dan itu di luar dugaan banyak orang," kata lelaki 54 tahun ini. 

Terlepas dari apapun yang terjadi selama dua tahun terakhir itu, Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau, Prof. Firdaus LN menyebut bahwa Syamsuar masih tiga tahun lagi untuk menata Riau menjadi lebih baik.    

Untuk itu kata Pengajar Manajemen Strategis dan Perubahan ini, ada baiknya Syamsuar mengevaluasi secara komprehensif capaian implementasi Master Plan (MP) Riau 2020 yang visinya, Riau sebagai pusat ekonomi dan budaya melayu di Asia Tenggara itu. 

"Ada baiknya 'Omnibus Renstra' itu dievaluasi. Ini momentum yang paling fundamental, sebab apapun hasil evaluasi itu akan menjadi strarting point atau kick off nya kepemimpinan Syamsuar," kata Alumnus Lemhannas RI ini. 

Untuk mengevaluasi dan penyusunan kata Firdaus, action plan Syamsuar ada baiknya menghimpun ilmuwan yang ada di Riau. 

"Saya yakin ilmuwan Riau pasti mau. Sebab itu adalah tanggung jawab moral sosial seorang ilmuwan," kata salah satu tim penyusunan Master Plan Riau 2020 ini.

Secara aksiologis kata Firdaus, hadirnya perguruan tinggi di daerah tentu harus membawa dampak positif kepada daerah itu sendiri. 

"Himpun semua think tank yang ada di perguruan tinggi di Riau. Sebab kekuatan berpikir itu, tink tank nya di perguruan tinggi.

Nah, apapun hasil pemikiran para pemikir yang muncul kata Firdaus, Syamsuar musti menata ulang kepemimpinannya dengan penuh integritas, komitmen dan disiplin menjalankan dan mengevaluasi transformasi Riau ke depan. 

"Kalau semua ini berjalan, Syamsuar tinggal memenej saja dan saya yakin, Insya Allah akan banyak gebrakan-gebrakan dan hasil-hasil yang bisa didapat dan dirasakan masyarakat Riau dalam tiga tahun ke depan," Firdaus optimis. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :