Berita / Sumatera /
Tentang Tahun Kesembilan Berburu TBS
Siak, Elaeis.co - Sejak 2012 lalu, lelaki 30 tahun ini sudah mulai bergelut dengan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Bukan sebagai petani, melainkan pemegang delivery order (DO) dari pabrik crude palm oil (CPO).
Awalnya, Riki Ananda diajak temannya untuk membantu memburu dan berebut TBS sawit dari petani untuk di jual ke pabrik kelapa sawit (PKS). Namun pada akhirnya, dia memilih mandiri dengan cara membikin DO sendiri ke perusahaan CPO tersebut.
"Dulu, awalnya di ajak teman, bantu-bantu di PT Siak Prima Sakti (SPS) Puing Kecamatan Koto Gasib. Tak lama setelah itu, saya buka (DO) sendiri," kata ayah satu anak ini, Senin (6/11) kemarin di rumahnya.
Riki mengatakan, hampir enam tahun dia bermitra dengan anak perusahaan Wilmar Group itu. Bahkan, pada 2015 lalu, boleh dikatakan merupakan puncak kejayaan pria kelahiran Tanjung Balai Asahan Sumatera Utara ini sebagai salah satu pemegang DO di perusahaan tersebut. Sebab, per harinya dia bisa menyuplai TBS sebesar 500 ton.
"Walau persaingan untuk mendapatkan TBS petani waktu itu cukup tinggi, namun per harinya kita bisa suplai 500 ton TBS. Kalau sebulan, sekitar 15 ribu ton kan," tuturnya.
Menurutnya, salah satu kiat untuk mendapatkan TBS dari petani yakni kepercayaan, tidak ada tipu-tipu atau kongkalikong antar dirinya dengan pihak penyortir di perusahaan CPO.
"Tak ada. Saya selalu berusaha semaksimal mungkin, agar TBS petani yang bermitra dengan kita, tak banyak disortir oleh pihak perusahaan," kata warga Kampung Rawang Kao Barat, Kecamatan Lubuk Dalam ini.
Setelah enam tahun bermitra dengan PT SPS, 2018 lalu Riki mulai petualangan baru menjajakan DO di PT Kimia Tirta Utama (KTU). Riki mengaku, di perusahaan itu dia merasa lebih nyaman dan lebih dihargai.
Buktinya, kerja kerasnya selama ini diapresiasi oleh PT KTU dengan mendapatkan reward jenis Gold dari anak perusahaan PT Astra Agro Lestari tersebut. Riki mendapatkan hadiah seunit sepeda motor Honda Vario 125 cc karena berhasil menyuplai 2.000 ton TBS dalam satu bulan.
"Saya sangat dihargai di perusahaan. Kerja keras saya sangat diapresiasi. Di perusahaan sebelumnya, jangankan apresiasi, kata mantap atau oke pun tak pernah saya dapat. Padahal, sehari saya suplai 500 ton TBS lo. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih kepada PT KTU, yang telah menghargai kerja keras saya selama ini," kata dia.
"Kedepannya, saya akan berusaha lebih semangat lagi untuk memasok dan meningkatkan kualitas TBS. Kalau ada kekurangan selama ini, saya minta maaf," tuturnya.
Komentar Via Facebook :