Berita / Nasional /
Tergiur Ringgit, Banyak Warga Kaur Rela Jadi Pemanen Sawit di Malaysia
Bengkulu, elaeis.co - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kaur mencatat, 46 masyarakat di daerah itu tahun ini menjadi TKI di Malaysia. Rata-rata, mereka bekerja jadi buruh di perkebunan kelapa sawit.
"Dari 46 orang itu, hampir 60 persen bekerja sebagai pemetik atau pemanen sawit. Mungkin karena bahasa di sana tidak terlalu sulit, jadi gampang saja berkomunikasi," Kepala Disnakertrans Kabupaten Kaur, Endy Yurizar, kemarin.
Tingkat pendidikan warga yang menjadi TKI ini rata-rata SMA. Namun mereka bukan ilegal. "Mereka berangkat ke Malaysia melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Badan hukumnya lengkap," imbuhnya.
P3MI ini berbadan hukum dan legal. Ini menunjukkan bahwa proses pemberangkatan TKI ke Malaysia telah diatur dengan baik dan sah secara hukum.
Menurut Endy, bekerja di Malaysia menjadi pilihan yang masuk akal bagi sebagian besar warga Kaur. Alasan utamanya meliputi kesamaan bahasa dan sektor usaha yang sejalan dengan ekonomi daerah.
Pilihan ini juga memberikan warga Kaur kesempatan untuk mencari penghasilan di luar negeri sambil tetap mematuhi prosedur hukum yang berlaku.
'Kendati begitu, pemerintah akan terus memantau dan memastikan kesejahteraan dan hak-hak para TKI yang bekerja di luar negeri, agar mereka mendapatkan perlindungan yang layak selama menjalani bekerja di Malaysia," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :