Berita / Internasional /
Ternak Babi Bikin Qin Yinglin Jadi Orang Kaya ke-14 di China
Elaeis co - Siapa sangka menjadi peternak babi bisa membuat seseorang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Pengalaman itu dirasakan oleh Qin Yinglin, seorang peternak babi dari Henan, provinsi terpadat di China.
Berdasarkan data Forbes, kekayaan Yinglin bernilai US$37,1 miliar per Senin, (15/2). Dalam enam tahun terakhir, kekayaan Yinglin terus merangkak naik.
Pada Maret 2015 kekayaannya tercatat US$1,2 miliar dan naik menjadi US$1,7 miliar pada Maret 2016. Kekayaannya terus naik menjadi US$2 miliar pada Maret 2017. Pada Maret 2018 kekayaannya hampir naik dua kali lipat menjadi US$3,6 miliar.
Sedangkan pada Maret 2019, kekayaannya naik menjadi US$4,3 miliar. Kekayaan Yinglin hampir naik empat kali lipat setahun kemudian. Pada April 2020, harta Yinglin mencapai US$18,5 miliar.
Kekayaan ini membawa Yinglin menjadi orang terkaya ke-14 di China dan ke-38 di dunia.
'Kerajaan' peternakan babi Yinglin merupakan hasil kerja kerasnya bersama sang istri, Qian Ying. Berbekal pendidikan peternakan di Universitas Pertanian Henan, Yingling dan istri membuka bisnis peternakan pada 1992 dengan nama Muyuan Foodstuff.
Pasangan ini memulai peternakan dengan modal 22 ekor babi. Walaupun tak selalu dihadapkan dengan kondisi yang mudah, bisnis Yingling terbilang 'hoki'.
Bahkan, ketika banyak peternak babi di China yang hancur terdampak demam babi Afrika pada 2019, Yingling justru masih terus bertahan dan mencetak keuntungan berkali-kali.
Dikutip dari Business Insider, demam babi Afrika membuat harga daging babi di China naik hingga 160 persen. Ketika itu separuh dari produksi babi di China harus dihancurkan. Padahal, babi merupakan protein favorit di China.
Namun, penjualan Muyuan Foods justru meningkat dan membuat saham perusahaan ini meroket. Bahkan, ketika pandemi corona melanda China dan dunia, Muyuan masih mencatatkan peningkatan penjualan.
Tercatat dalam tiga bulan pertama 2020, laba Muyuan melonjak 863 persen atau setara dengan US$574 juta. Saat pandemi baru melanda dan pembatasan wilayah mulai dilakukan, peternakan Yingling meningkatkan stok hingga 80 persen.
Berbagai analis melihat ukuran peternakan milik Yingling yang besar membuat kontrol kebersihan dan keamanan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan peternakan kecil.
"Pandemi akan memaksa perusahaan dan petani yang lebih lemah untuk mundur sepenuhnya, tetapi itu akan menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan dan pengembangan bagi perusahaan yang lebih kuat," katanya, dikutip dari Yahoo Finance.
Kini, Muyuan Foods yang dikepalai Yingling memiliki lebih dari 10 juta ekor babi. Kekayaan Yingling sebagai peternak bahkan menggeser kekayaan keluarga Louis-Dreyfus asal Belanda yang memiliki kerajaan pertanian berusia 169 tahun.
Hurun Report telah menyematkan gelar peternak terkaya di dunia kepada Yingling dan istrinya.
"Siapa sangka peternakan babi bisa menciptakan kekayaan dalam skala seperti itu," kata Kepala Peneliti Hurun Group Rupert Hoogewerf dikutip dari Business Insider.
CNN Indonesia
Komentar Via Facebook :