https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ternyata Ini Penyebab Harga Beli TBS Kelapa Sawit Dekat PKS di Bengkulu Bisa Lebih Rendah

Ternyata Ini Penyebab Harga Beli TBS Kelapa Sawit Dekat PKS di Bengkulu Bisa Lebih Rendah

Proses muat TBS kelapa sawit.


Bengkulu, elaeis.co - Harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sekitar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu memang tergolong lebih rendah daripada TBS kelapa sawit yang berasal dari daerah lain. Fenomena ini tidak hanya terjadi di salah satu Kabupaten saja, namun terjadi hampir di semua daerah di Bengkulu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon menjelaskan bahwa hal ini merupakan praktik umum di PKS untuk membeli TBS dengan harga sedikit lebih rendah dari petani yang berlokasi dekat pabrik. Namun, harga TBS kelapa sawit dari kabupaten lain dapat mencapai harga yang sedikit lebih tinggi.
"Hal ini umum dilakukan PKS, misalnya ada petani jual TBS kelapa sawit dan berasal dari desa itu maka kemungkinan hanya dihargai Rp 2 ribu per kilogram, tapi kalau ada petani dari kabupaten lain yang menjual TBS kelapa sawit ke pabrik itu akan diberikan harga beli sebesar Rp 2.200 per kilogram," kata Rizon, Minggu 11 Februari 2024.

Menurut Rizon, alasan di balik praktik ini adalah penerapan sistem subsidi silang oleh PKS. Langkah ini diambil untuk mendorong petani kelapa sawit dari daerah lain agar menjual TBS mereka ke PKS tersebut. 
"Sistem pembelian TBS kelapa sawit seperti ini umum diterapkan oleh sejumlah PKS di Bengkulu agar mereka dapat TBS kelapa sawit milik petani dari daerah lain di Bengkulu," ujar Rizon.

Praktik pembelian dengan harga yang jauh lebih tinggi jika dijual ke PKS yang berada di kabupaten lain, tentu saja mendorong petani dari daerah lain untuk menjualnya ke sana. Misalnya, petani dari Bengkulu Tengah dapat memanfaatkan harga yang lebih tinggi di PKS Bengkulu Utara, sementara petani di Bengkulu Utara kemudian menjualnya ke Bengkulu Tengah.
"Adanya perbedaan harga kalau menjualnya ke PKS di kabupaten lain itu mendorong petani menjual TBS kelapa sawit ke sana," ujar Rizon.

Menanggapi hal ini, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, Jakfar mengaku, kebijakan seperti ini memang membantu petani. Tapi bagi petani sawit yang tidak bisa menjual TBS kelapa sawit ke luar daerah tentu saja itu merugikan mereka.
"Memang itu baik, kalau petaninya banyak TBS kelapa sawit yang mau dijual, kalau sedikit  tentu mereka berpikir dua kali mau jualnya ke PKS di kabupaten lain," ujar Jakfar.

Ia mengkritik sistem ini karena dianggap tidak adil bagi petani yang berlokasi dekat dengan PKS. Beberapa petani di sekitar PKS menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap harga yang lebih rendah yang mereka terima.
"Kebijakan itu tentu kami kritik, kalau bisa hadirnya PKS itu mensejahterakan petani sekitar dan bukan menyengsarakan mereka dengan kebijakan yang merugikan mereka," pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :