https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tidak Kunjung Diperbaiki, Jalan Rusak Membuat Petani Sawit Makin Sengsara

Tidak Kunjung Diperbaiki, Jalan Rusak Membuat Petani Sawit Makin Sengsara

Beginilah kondisi jalan yang menghubungkan Desa Sonomartani, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura. Foto: Syahrul/Elaeis


Labura, elaeis.co - Hingga saat ini jalan sepanjang 5 km yang  menghubungkan Desa Sonomartani, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), menuju pabrik kelapa sawit terdekat masih dalam kondisi rusak. Meski presiden Jokowi beberapa waktu lalu meninjau jalan tersebut, hingga kini belum tersentuh perbaikan.

"Memang sempat ada pengerasan beberapa waktu lalu. Namun sekali hujan saja sudah tidak bisa dilewati lagi," ujar Wawan, salah satu petani kelapa sawit di Desa Sonomartani itu.

Kepada elaeis.co Wawan menceritakan saat ini warga yang 90% petani kelapa sawit di desa itu tercekik dengan harga yang terus merosot. Setelah sebelumnya merosot sampai Rp1.500/kg, saat ini sampai di tangan petani hanya Rp1.400/kg.

Kondisi ini tidak luput dari rusaknya jalan tadi. Dimana ongkos angkutan lebih mahal lantaran menggunakan jalur sungai.

"Jalan itu tidak bisa dilewati. Maksimal angkutan hanya 3 ton. Akhirnya hasil kebun dari desa ini diangkut menggunakan boat lewat jalur air. Nah akhirnya harga sawit tertekan dengan harus membayar angkutan sebesar Rp200/kg," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Wawan, sudah terjadi hampir 2 bulan lalu. Ia berharap jalan yang digunakan untuk pengangkutan hasil kebun masyarakat itu segera mendapat perbaikan. Sehingga harga TBS meningkat.

"Kalau saat ini petani mau tidak mau mengikuti aturan harga itu. Padahal rata-rata harga di Labura Minggu ini Rp1.830 di PKS," tandasnya.
 

Komentar Via Facebook :