Berita / Nusantara /
Tiga Kapal China Akan Bantu Evakuasi KRI Nanggala 402
Pekanbaru, Elaeis.co - Angkatan Laut China (People Liberation Army Navy/PLA Navy) dikabarkan akan ikut membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402. Hal itu dipastikan Kadispenal, Laksma TNI Julius Widjojono.
"Bantuan ini berawal dari tawaran Duta Besar China untuk Indonesia kepada Menteri Pertahanan RI berkaitan bantuan kemanusiaan pihak China dalam penanganan KRI Nanggala-402 berupa kapal salvage," tulis Julius dalam siaran pers diterima, Sabtu (1/5).
Julius menjelaskan, kapal yang dikerahkan pemerintah China berjumlah tiga unit kapal salvage. Ketiga armada itu adalah, kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185 dan Scientific Salvage Tan Suo 2.
"Tawaran bantuan kemanusiaan ini disambut dengan senang hati pemerintah Indonesia," ungkap Julius.
Julius menambahkan, ketiga kapal itu diperkirakan tiba di perairan Bali pada awal Mei 2021. Spesifikasi kapal-kapal kiriman China ini memiliki panjang 156 meter, lebar 21 meter dan tinggi 7,5 meter. Selain itu, ketiga kapal salvage ini memiliki kemampuan daya selam sampai kedalaman 4500 meter.
"Kapal ini memiliki robot, sonar, side scane sereta boat rescue. Sementara itu, Ocean Tug Nantuo-185 memiliki panjang 119 meter, lebar 16 meter dan tinggi 6,5 meter sedangkan Scientific Salvage Tan Suo 2 memiliki panjang 87,2 meter, lebar 18 meter dan tinggi 7 meter," Julius menandasi.
Bantuan Kapal Lain
Selain bantuan dari pemerintah China, TNI AL yang berencana mengangkat badan KRI Nanggala -402 beserta ABK yang gugur ini bekerja sama dengan SKK Migas yang akan mengoperasikan kapal Timas 1201.
Kapal yang akan dioperasikan ini spesifikasinya yakni panjang 162,3 meter, lebar 37,8 meter dan tinggi 16,1 meter. Kapal ini menggunakan crane berkapasitas 1.200 MT yang cocok untuk instalasi platform konvensional.
Diketahui, KRI Nanggala 402 mengalami musibah saat melaksanakan latihan penembakan torpedo SUT di utara perairan Bali, pada 21 April 2021.
KRI Nanggala-402 telah diketahui keberadannya setelah terlacak melalui multibeam echosounder KRI Rigel-933. Kapal buatan Jerman itu tenggelam di kedalam 838 meter. Hal itu diungkap usai MV Swift Rescue (Singapura) melalui peralatan robot Remotely Operated Vehicle (ROV) mendeteksinya.
Sumber: Liputan.com
Komentar Via Facebook :