https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tiga Tantangan Dihadapi Petani di Tengah Tingginya Harga Sawit

Tiga Tantangan Dihadapi Petani di Tengah Tingginya Harga Sawit

Ilustrasi sawit/Reuters


INHU, Elaeis.co - Tingginya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau sekarang ini membuat petani bernafas lega. Ini bukan akhir segalanya, namun petani harus sadar bahwa akan ada tantangan besar yang akan menghadang mereka nantinya.

Sawitku Masa Depanku (Samade) menyampaikan ada tiga tantangan baru yang akan dihadapi petani di tengah tingginya harga kelapa sawit saat ini. 

Pertama, masih adanya perbedaan harga kelapa sawit antara satu daerah dengan daerah lainya. Kedua, harga pupuk kimia saat ini juga melambung tinggi cukup signifikan ditambah lagi terjadi kelangkaan. Terus yang ketiga, rawannya pencurian buah. 

Keluhan itu menjadi diskusi hangat kalangan petani seperti daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Riau yang ditampung oleh Gundra Irawan, selaku Ketua DPD Sawitku Masa Depanku (Samade) kepada Elaeis.co pada Jumat (29/10). 

Ketua Samade Inhu, Gundra Irawan mengatakan, dari tiga tantangan  itu yang sangat urgen bagi petani saat ini, kenaikan dan perbedaan harga pupuk.

Terkait itu, Gundra menyarankan agar para petani mulai membuka diri bergabung dengan kelompok tani yang ada atau membentuk kelembagaan petani mandiri agar ketetapan harga pupuk bisa diketahui langsung dari distributor resmi.

"Kalau mencegah terjadinya pencurian buah sawit, mungkin bisa diatasi. Tapi kalau soal pupuk dan harga sawit, memang harus ada kelembagaan petani yang mengontrolnya," kata dia.

Sebetulnya, kata Gundra, Pemprov Riau sudah membikin Pergub untuk menjaga kestabilan harga sawit petani swadaya. Namun, salah satu syarat yang harus dipenuhi petani adanya bermitra dengan PKS.

"Dalam butiran peraturan itu disebutkan, supaya pekebun berkelompok bermitra dengan pabrik kelapa sawit. Bila ini terlaksana, bukan tidak mungkin di masa mendatang keluhan harga itu bisa teratasi," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :