Tanjungpinang, elaeis.co - Tim Terpadu Penyelesaian Polemik PT Foresta Dwikarya Lestari mulai melakukan pendataan di sejumlah desa di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (babel).

"Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi lahan-lahan HGU milik perusahaan perkebunan sawit itu yang diperuntukkan sebagai kebun plasma masyarakat," kata Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, dalam keterangan resmi Pemprov Babel dikutip Rabu (18/10).

Tim tersebut sudah beberapa kali melakukan rapat untuk membahas perkembangan penyelesaian konflik perkebunan kelapa sawit PT Foresta dan masyarakat.

"Jadi, setelah beberapa waktu lalu kita membentuk tim terpadu penyelesaian polemik PT Foresta, sekarang tim terpadu itu sedang mengumpulkan data dan fakta yang ada di lapangan dan sudah mulai terlihat progresnya," tuturnya. 

Ia menjelaskan, selain melakukan identifikasi terhadap lahan-lahan HGU yang akan dijadikan kebun plasma, tim tersebut juga bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 7 desa terdampak. Desa-desa itu yakni Desa Perpat, Simpang Rusa, Lassar, Membalong, Cerucuk, Kembiri, dan Perawas.  

"Nanti kita akan lakukan rapat satu minggu lagi untuk melihat kembali progresnya. Yang terpenting semua sepakat, bahwa kita adalah satu tim yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi terbaik untuk penyelesaian masalah PT Foresta," pungkasnya.