Rengat, elaeis.co - Timbangan digital yang ada di semua ram penampung tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, akan diuji kelayakannya oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat.

Upaya itu dilakukan agar masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor perkebunan kelapa sawit terhindar dari pelaku usaha nakal yang mencurangi timbangan.

Plt Disperindag Kabupaten Indragiri Hulu, Evi Irma Junita Manurung, mengatakan, pengecekan timbangan ram itu akan melibatkan tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi serta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

"Saya belum mengetahui persis berapa jumlah toke sawit di daerah ini, baru satu bulan menjabat sebagai pelaksana tugas di Disperindag," katanya kepada elaeis.co, Rabu (16/2/22).

Dia juga belum memastikan jadwal turunnya tim gabungan ke lapangan.

"Diupayakan sesegera mungkin, prosesnya tentu harus melalui persetujuan Bupati Indragiri Hulu dulu," jelasnya.

Saat ditanya berapa jumlah retribusi yang disetor para pemilik usaha ram ke kas daerah, Evi juga mengaku belum memegang datanya.

"Salah satu tujuan dilakukannya tera ulang adalah untuk menentukan besaran retribusi tersebut. Nanti akan dipetakan nominal retribusi yang harus dibayar pemilik ram," tukasnya.

"Masalah toke sawit berizin atau tidak, itu di luar wewenang Disperindag. Seyogyanya lintas sektor yang menangani penertiban permasalahan izin tersebut," tambahnya.