Berita / Nusantara /
Tingginya Harga Sawit Sumbar Ikut Dinikmati Buruh Panen
Sumbar, elaeis.co - Tingginya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Sumatera Barat (Sumbar) yang bertengger diangka Rp4.518,45/kg ikut dirasakan para buruh panen di wilayah Ranah Minang itu. Pasalnya karena harga tinggi, petani juga berikan bonus di luar upah kerja mereka.
Kepada elaeis.co, Ketua DPW Apkasindo Sumbar, Jufri Nur menjelaskan gaji para tukang panen memang berdasarkan tonase. Dimana tiap 1 ton pekerja akan mendapatkan upah Rp250.000. Sementara jika harga tinggi seperti ini biasanya petani siapkan premi atau bonus tersendiri.
"Memang besaran bonus tidak pasti. Nah ini juga tergantung dari produksi kebun petani itu. Kadang harganya tinggi tapi hasil kebunnya sedikit tentu akan repot. Tapi tetap pekerja merasakan dampak harga TBS saat ini," kata pria yang juga akrap disapa Feri tersebut, Sabtu (12/3)
Dicontohkan Feri, saat ini ia dipercaya untuk membina kelompok tani yang dinaungi Apkasindo di wilayah itu. Sedikitnya ada 1.500 hektare kebun kelapa sawit milik kelompok tani yang dibinanya. Dalam lahan itu ada sekitar 300 pekerja lebih.
Sementara dalam satu kali panen kebun itu saat ini Bisa menghasilkan 1.500 ton. Artinya satu hektare bisa menghasilkan 1 ton kelapa sawit.
Kemudian 1.500 hektare, 300 pekerja maka satu orang pekerja bisa mendapatkan kebun sebanyak 5 hektare. 5 hektar x 1ton = 5 ton. 5 ton x Rp250.000= Rp1.250.000 dalam sekali panen. Sementara dalam satu bulan bisanya kebun dipanen sebanyak 4 kali maka gaji tukang panen bisa menyentuh angka Rp5.000.000/bulan.
"Itu masih dalam kondisi produksi menurun lantaran trek dan usia kelapa sawit yang sudah harus diremajakan," paparnya.
"Terkait upah kita tidak bisa sembarangan menaikan. Sebab harga TBS itu tidak pasti, artinya bisa sewaktu-waktu anjlok. Nah jika kita sudah terlanjur menaikan pasti akan kesulitan nanti menurunkan upah tadi," imbuhnya.
Komentar Via Facebook :