Berita / Nusantara /
TKWL Bikin Petani Sawit Menjerit, Ini Buktinya
Siak, Elaeis.co - PT Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) dinilai tidak sportif atas penetapan harga kelapa sawit milik masyarakat. Soalnya, tandan buah segar (TBS) milik petani dihargai jauh dari yang ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk sepekan kedapan, Pemprov Riau menetapkan harga TBS kelapa sawit naik di semua umur. Rata-rata diangka Rp2.500-an per kilogramnya. Yang paling tinggi itu harga TBS umur 10-20 tahun, Rp2.730 per kilogramnya.
Namun, harga yang ditetapkan itu berbeda jauh dengan harga bikinan perusahaan kelapa sawit yang beroposisi di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak tersebut. Di TKWL, perkilonya hanya dihargai Rp1.050.
"Jauh kali harga dengan yang ditetapkan pemerintah. Di sini (TKWL), hanya Rp1.050 per kilogram. Padahal hasil penetapan Disbun Riau, Rp2.730 per kilogramnya," kata Toni (35), petani sawit di Bungaraya kepada Elaeis.co, Kamis (12/8).
Toni berharap PT TKWL membeli TBS milik masyarakat sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Ia juga meminta kepada Dinas Pertanian Kabupaten Siak, agar dibikinkan kemitraan sistem zonasi antara petani dengan perusahaan tersebut.
"Kalau tak ada sistem zonasi, sampai kapan pun harga di perusahaan ini beda jauh dengan yang ditetapkan pemerintah. Yang rugi itu kami. Maka itu kita berharap pihak terkait peduli lah sedikit sama petani," kata dia.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Muhammad Ihsan mengaku pihaknya tidak punya wewenang untuk menegur perusahaan yang membeli harga sawit petani beda jauh dengan yang ditetapkan pemerintah.
"Harga sawit ditetapkan oleh provinsi. Kita tak punya wewenang menekan setiap PKS. Yang bisa menegurnya Pemprov," kata Ikhsan dikonfirmasi Elaeis.co melalui telepon seluler.
Ikhsan mengaku, tidak semua perusahaan mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah. Hanya perusahaan yang menjadi sumber data yang wajib menjalankan amanah tersebut, seperti PTPN V l, PT. Sinar Mas Group, PT. Astra Agro Lestari, PT. Asian Agri dan PT. Citra Riau Sarana.
Kendati begitu, dia sempat terkejut mendengar harga sawit di TKWL yang hanya Rp1.050 per kilogramnya. Menurutnya harga itu jauh dari yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Biasanya, perusahaan yang tak ikut dalam rapat penetapan harga setiap pekan itu, harga hasil penetapan sebagai acuan. Tapi, harga perusahaan itu tidak jauh dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Kalau yang dibikin PT TKWL itu, sudah keterlaluan kali. Masak jauh kali dari harga yang ditetapkan pemerintah," kata dia.
Sayangnya, manajemen PT TKWL enggan berbicara jauh soal harga sawit yang dikeluhkan oleh petani. "Saat ini saya belum bisa memberi keterangan soal itu," singkat Noor Ardhani Syamsu, Humas PT TKWL melalui pesan WhatsApp kepada Elaeis.co.
Komentar Via Facebook :