https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tumpang Sari di Kebun Sawit Diharapkan Bisa Atasi Defisit Beras

Tumpang Sari di Kebun Sawit Diharapkan Bisa Atasi Defisit Beras

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah. foto: Ist.


Bengkulu, elaeis.co - Provinsi Bengkulu tercatat mengalami defisit beras hingga 6.310 ton pada tahun ini. Untuk mengatasinya, petani di Bengkulu didorong agar memanfaatkan kebun sawit sebagai areal menanam padi darat.

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah, menaruh harapan besar kepada petani di Bengkulu dalam upaya memaksimalkan produksi padi. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit.

"Jangan sampai defisit beras terus terjadi di Bengkulu, potensi lahan yang ada harus dimaksimalkan untuk meningkatkan produksi," kata Rohidin, kemarin.

"Maksud saya bukan mengganti atau menebang sawit lalu ditanami padi darat, tapi diintegrasikan. Kan lahan sawit itu banyak celahnya yang bisa ditanami lagi," tambahnya.

Ia mengatakan, saat ini banyak petani di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Tengah, yang telah melakukan tumpang sari padi darat di kebun kelapa sawit.

"Tapi tanaman kelapa sawit yang masih berumur di bawah dua tahun yang ditanami padi darat, bukan yang sudah tinggi," ungkapnya.

Ia menyebutkan, dari tiga kabupaten itu, kebun kelapa sawit yang paling banyak ditanami padi darat ada di Kabupaten Mukomuko. Di daerah ini padi darat banyak ditanami di Kecamatan Malin Deman, Sungai Rumbai, Taramang Jaya, Penarik, dan Kecamatan Lubuk Pinang.

"Mayoritas lahan kelapa sawit yang masih muda di sana telah ditanami benih padi gogo. Semoga dengan banyaknya petani yang menanam padi darat tersebut produksi beras kita bisa meningkat," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :