Berita / Nasional /
Tungkot: Apa Iya, DMO Bikin Harga Migor Turun?
Jakarta, elaeis.co - Pakar Sawit Nasional, Dr Tungkot Sipayung, menyoroti kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) minyak sawit yang masih diberlakukan oleh pemerintah hingga saat ini.
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) itu meminta agar pemerintah melakukan pengujian terhadap efektivitas kebijakan yang telah dua kali diberlakukan tahun 2022 ini.
"Perlu diuji, apakah penurunan harga minyak goreng saat ini akibat dari kebijakan DMO, atau karena memang harga internasionalnya yang turun," kata Tungkot saat berbincang dengan elaeis.co melalui telepon, kemarin.
"Kalau kita lihat data-data yang ada, tidak hanya minyak goreng curah atau kemasan sederhana, yang menjadi target kebijakan DMO mengalami penurunan. Tapi juga minyak goreng kemasan premium juga turun kan, dibandingkan kondisi Mei atau Juni," tambahnya.
Dengan kondisi ini, kata Tungkot, berdasarkan kajian yang dilakukan dengan melihat data-data yang ada, penurunan harga minyak goreng saat ini tidak disebabkan oleh kebijakan DMO.
"Kalau kita cek harga internasionalnya, memang di pasar global CPO sedang dalam tren turun. Kemudian RBD Oil dan Olein-nya juga turun. Jadi kebetulan maksud kebijakan DMO itu sama dengan apa yang terjadi tren di pasar," ujarnya.
"Artinya, ada atau tidak adanya DMO, harga minyak goreng memang akan turun kalau kita lihat data yang ada," kata dia.
Namun, dia mengatakan bahwa bukan berarti DMO tidak memiliki andil pada penurunan harga minyak goreng saat ini. "Mungkin saja ada pengaruhnya, tapi tidak signifikan. Karena sama-sama berada di tren harga turun," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :