Berita / Serba-Serbi /
UKM Diberdayakan Agar Ikut Merasakan Efek Ekonomi Sawit
Jakarta, Elaeis.co - Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merealisasikan program pemberdayaan dan pendampingan Usaha Kecil Menengah (UKM) kelapa sawit yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi petani. Citra positif dan kontribusi besar sawit bagi perekonomian Indonesia juga harus dirasakan UKM.
Ungkapan itu disampaikan Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKM BPDPKS saat memberikan sambutan dalam talkshow bertema "Peta Jalan Pengembangan dan Pembinaan UKM Sawit di Indonesia" bersama UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Selasa (7/12) kemarin.
Menurutnya, program tersebut diharapkan bisa menepis isu negatif tentang sawit. “Kalau UKM berkembang, akan menambah kebaikan bagi sawit yang kerap kejayaannya dituding merugikan lingkungan,” tukasnya.
“Melalui stakeholder yang ada, mari kita bersama-sama berkolaborasi mempertahankan eksistensi komoditas non migas yang telah memberikan ekspor terbesar di situasi pandemi Covid-19,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Helmi, harga komoditas makanan, termasuk didalamnya kelapa sawit, di pasar internasional pada triwulan ketiga mengalami peningkatan baik secara kuartal mampu year on year.
Sedangkan ekonomi Indonesia di triwulan ketiga tahun 2021 tumbuh 3,51 persen secara year on year dan pertumbuhan ekonomi triwulan pertama sampai ketiga 2021 dibandingkan triwulan satu sampai dengan tiga tahun 2020 tumbuh 3,24 persen.
" Nah, yang menarik, pada tahun triwulan tiga 2021 sektor pertanian tumbuh 1,31 persen year on year. Di dalamnya ada tanaman perkebunan yang tumbuh 8,34 persen, disokong oleh peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit," paparnya.
Sedangkan posisi ekspor, pada Oktober 2021 mencapai USD 22 miliar, naik 6,89 persen dibandingkan September 2021 lalu. Komposisi ekspor non migas di Oktober 2021 mencapai Rp 21 miliar dolar dan migas mencapai Rp 1,03 miliar dolar.
Untuk non migas sendiri, produk-produk minyak sawit yang masuk dalam kategori lemak dan minyak hewan nabati memberikan kontribusi terbesar untuk periode Januari - Oktober 2021, yakni 15,48 persen dari total nilai ekspor non migas.
Komentar Via Facebook :