Berita / Sumatera /
Upah Buruh Kebun Sawit di Bengkulu Dinilai Tak Layak
Bengkulu, elaeis.co - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Bengkulu mengungkapkan bahwa upah buruh perkebunan kelapa sawit di Bengkulu masih tergolong rendah, di bawah Rp 2,4 juta per bulan. Angka ini jauh jika dibandingkan dengan upah yang diterima oleh buruh perkebunan sawit di Malaysia yang mencapai RM 4.000 per bulan atau setara dengan sekitar Rp 10 juta.
Menurut Ketua KSPSI Bengkulu, Aizan, perbedaan upah yang signifikan antara buruh perkebunan kelapa sawit di Bengkulu dan Malaysia menunjukkan adanya ketimpangan dalam sektor tersebut. Upah yang rendah di Bengkulu tidak sejalan dengan kondisi ekonomi dan biaya hidup yang semakin meningkat.
"Kami sangat prihatin dengan rendahnya upah buruh perkebunan kelapa sawit di Bengkulu. Upah yang hanya sekitar Rp 2,4 juta per bulan tidak mencerminkan besarnya kontribusi mereka dalam industri ini," ujar Aizan, Jumat (14/7).
Menurutnya, jauhnya selisih upah buruh perkebunan kelapa sawit di Malaysia dengan Bengkulu menggambarkan perlakuan yang berbeda terhadap buruh perkebunan sawit di kedua negara.
"Kami bingung, padahal harga TBS kelapa sawit tidak begitu jauh berbeda, tapi besaran upah buruh di sini dengan di sana cukup jauh selisihnya, lebih dari empat kali lipat," tuturnya.
KSPSI Bengkulu berharap agar pemerintah dapat melakukan evaluasi dan perbaikan dalam kebijakan upah bagi buruh perkebunan kelapa sawit di daerah ini. Selain itu, mereka mendorong adanya dialog dan negosiasi antara serikat buruh, perusahaan perkebunan, dan pemerintah untuk mencapai kesepakatan upah yang adil dan seimbang.
"Kami berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi upah buruh perkebunan kelapa sawit di Bengkulu. Kesejahteraan buruh harus menjadi prioritas, dan mereka harus diberikan upah yang sesuai dengan kontribusi mereka dalam industri ini," tambahnya.
KSPSI Bengkulu berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh perkebunan kelapa sawit. Mereka siap menggelar aksi protes dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang ketimpangan upah dalam sektor perkebunan kelapa sawit di Bengkulu.
"Kami akan terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh perkebunan kelapa sawit. Bahkan kami siap menggelar aksi protes dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang ketimpangan upah," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :