https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Upaya Entaskan Stunting, Pemkab Kukar Bekali Kader PPKBD dengan Smartphone

Upaya Entaskan Stunting, Pemkab Kukar Bekali Kader PPKBD dengan Smartphone

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono beri pembekalan pada para Kader PPKBD dan Sub PPKBD se-Kukar. foto: Prokom


Tenggarong, elaeis.co – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, terus berupaya mengentaskan masalah stunting di daerah tersebut. Untuk memudahkan koordinasi dan pelaporan, para Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD se-Kukar dibekali dengan smartphone.

Penyerahan smartphone untuk para Kader PPKBD itu dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono pada kegiatan Revitalisasi Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (IMP) Dalam Meningkatkan Capaian Indikator Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) dan Percepatan Penurunan Stunting di Kukar.

Sunggono mengatakan Pemkab Kukar memberikan fasilitas tersebut agar para Kader PPKBD lebih mudah dalam membuat pelaporan terkait tugasnya di lapangan. Smartphone tersebut berisi aplikasi sistem pelaporan, termasuk penanganan stunting.

“Gunakan smartphone dengan baik untuk pelaporan, jangan dipakai untuk yang tidak seharusnya. Semoga bisa membantu dalam tugasnya khususnya menangani stunting. Pemkab Kukar akan membantu operasional para kader," katanya dalam keterangan resmi Prokopim Kukar dikutip Rabu (12/11).

Sunggono mengatakan, kebijakan penanganan stunting Kukar mengikuti kebijakan nasional, yakni pengukuran serentak pada balita pada Juni lalu.

"Di Kukar sudah 98,9 persen terukur, semua kecamatan terukur penuh kecuali di Kecamatan Muara Kaman yang sulit mencapai 100 persen. Karena banyak warga yang sulit ditemui akibat tinggal di wilayah perkebunan sawit. Untuk itu, para kader ke depannya diminta terus berkoordinasi dengan klinik perkebunan," ungkapnya.

Setelah dilakukan pengukuran, kata Sunggono, ternyata ada empat kelompok balita di Kukar. Salah satunya kelompok balita perlu intervensi (perlakuan khusus) atau yang berpotensi menambah angka stunting di Kukar.

“Maka Pemkab Kukar juga memberikan perlakuan dengan memberikan makanan bergizi tambahan sejak beberapa bulan lalu, dan diberikan konsultasi dokter spesialis anak,” ujarnya.

Lebih lanjut, yang paling menjadi tantangan di Kukar dalam menangani stunting itu mengatasi penyebabnya. Misalnya infeksi berulang karena kurang gizi, penyebabnya flu atau terpapar asap rokok. “Jadi, penyebab stunting itu salah satunya asap rokok,” tandasnya.

Dalam menangani stunting, Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TP2S) Kukar memiliki inovasi, yakni sejak 2021 ada Raga Pantas. Dengan tujuan memastikan anak cukup gizi , memastikan pola asuh yang baik, bahkan ada kegiatan pendampingan sebelum menjadi ibu. Juga ada audit kasus stunting.

“Untuk itu saya harap hal yang sudah saya sampaikan terlaksana dengan baik,” pesannya.

 

Komentar Via Facebook :