Rengat, elaeis.co - Sudah tiga hari anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hulu (inhu), Provinsi Riau, melakukan pemantauan keberadaan dua ekor gajah yang mendekati pemukiman warga Desa Sungai Beringin serta Sungai Raya, Kecamatan Rengat.

Ergusfian, selaku Kepala BPBD Inhu mengatakan, upaya untuk relokasi maupun evakuasi terhadap hewan yang dilindungi tersebut sedang dilakukan bersama tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau.

Namun prosesnya masih terkendala karena kondisi areal mengalami banjir akibat beberapa waktu lalu curah hujan cukup tinggi. Dan hingga saat ini pergerakan gajah terus dipantau supaya tidak mengarah ke pemukiman warga.

"Kondisi lapangan membuat tim kesulitan untuk menggiring gajah yang diduga terjebak air banjir ditambah lagi areal bergambut," terangnya kepada elaeis.co pada Sabtu (5/3/22).

Menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat telah dilakukan, apabila melihat gajah agar tidak melakukan tindakan ceroboh hingga memancing emosi satwa tersebut. Sebab, penanganan satwa dilindungi ini perlu dilakukan secara khusus dari tenaga terlatih.

Terpisah, Andre Hansen, Kabid Wilayah I BBKSDA Riau menjelaskan, apabila evakuasi tetap dilakukan dengan kondisi seperti itu sangat beresiko untuk personil maupun gajah itu sendiri.

"Jadi solusinya harus menunggu lokasi sudah memungkinkan baru penggiringan kembali digelar," jelasnya.

Dia menyarankan, keberadaan gajah ini jangan menjadi tontonan sebab keberadaan masyarakat yang ramai dapat membuat kondisi gajah menjadi stres. Hal ini juga tentu mempermudah upaya pengamanan dan persoalan dua ekor gajah segera terselesaikan.

"Masyarakat jangan terlalu dekat melihat gajah. Dan kalau terlihat gajah, upayakan untuk menghindar, bukan malah mengambil foto atau rekaman video," pungkasnya.