https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Usai Didatangi Zulhas, Harga Migor di Lampung Turun

Usai Didatangi Zulhas, Harga Migor di Lampung Turun

Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan. Foto: Humas Kemendag


Jakarta, elaeis.co - Sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah membuahkan hasil signifikan dalam menjaga stabilitas harga pangan khususnya minyak goreng (migor).

Paska kunjungan kerja ke Lampung, Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan (zulhas) mengungkapkan, harga minyak goreng di provinsi itu mulai berangsur turun.

"Sinergi  ini  diharapkan  terus  terjadi  sehingga  masyarakat  dapat  menikmati  harga pangan yang lebih  terjangkau dan ibu-ibu rumah tangga merasa senang," katanya dalam siaran pers Kemendag, Jumat (15/7).

Mendag Zulhas melakukan kunjungan  kerja ke Lampung pada Selasa (12/7) lalu. Pada kunjungan tersebut, dia melakukan pertemuan dengan para wali   kota dan bupati se-Provinsi Lampung untuk berkoordinasi dalam menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok, khususnya migor.

“Ini merupakan kabar baik. Upaya konkret pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng telah membuahkan hasil,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan harian pada Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, di Provinsi Lampung harga rata-rata migor curah per 14 Juli 2022 tercatat sebesar Rp14.333/liter. Harga ini turun signifikan hingga 17,7 persen dibandingkan 8 Juli 2022 yang tercatat sebesar Rp17.417/liter.

Harga migor curah di tingkat nasional juga mengalami  penurunan.  Pada  14  Juli  2022,  harga rata-rata  minyak  goreng  curah  tercatat  sebesar  Rp15.236/liter,  turun  2,4  persen  dibandingkan  8  Juli 2022 yang tercatat sebesar Rp15.614/liter.

Mendag  Zulhas  menyebut,  untuk  mengoptimalkan  distribusi  minyak  goreng  melalui  skema  Domestic Market Obligation (DMO), Pemerintah Pusat akan memperluas cakupan pendistribusian minyak goreng curah  kemasan  rakyat  ke  seluruh  wilayah  Indonesia.  Minyak  goreng  tersebut  harus  menggunakan merek ‘Minyakita’ dan mencantumkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000/liter.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah melakukan peluncuran program minyak goreng kemasan rakyat dengan merek ‘Minyakita’ pada hari Rabu, (6/7) lalu. Program tersebut menjadi salah satu solusi biaya pengemasan yang harus dikeluarkan oleh pedagang pengecer kepada konsumen.

“Oleh karena itu, diharapkan dalam satu bulan ini program sudah menjangkau terutama wilayah Indonesia Timur sehingga HET minyak goreng curah di seluruh Indonesia dapat segera tercapai,” imbuh Mendag.

Zulhas  turut  mengajak  seluruh  perangkat  daerah  di  seluruh  provinsi  di  Indonesia  untuk memastikan keberlanjutan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

“Salah satunya, menjaga kelancaran pelaksanaan penyaluran migor curah dengan harga Rp14.000/liter dan memantau  kebijakan  harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit,” tutupnya.

 

Komentar Via Facebook :