Berita / Nusantara /
Usut Pencemaran, Sampel Air Sungai Mentaya Diuji di Laboratorium
Jakarta, Elaeis.co - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menindaklanjuti tumpahan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang mencemari Sungai Mentaya di sekitar Pelabuhan Bagendang. Minyak sawit meluber ke sungai pada Jumat (6/8) pekan lalu.
“CPO itu milik PT Agro Indomas yang diangkut menggunakan kapal tongkang Kapuas Jaya O1,” kata Kepala DLH Kotim Sanggul Lumban Gaol, dikutip Radar Sampit.
Sanggul mengatakan, pihaknya bersama pihak terkait sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian sekaligus melakukan pengambilan sampel air untuk memastikan kandungan air Sungai Mentaya yang tercemar. Sampel dikirim ke PT Unilab Perdana di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Tim kami dari DLH dan beberapa pihak terkait sudah turun ke lapangan menyusuri sungai menggunakan kelotok. Drone juga dipakai untuk mengetahui sebaran CPO di sungai,” sebutnya.
Dari hasil penulusuran ke lokasi kejadian diketahui ada keretakan pada lambung kapal tongkang Kapuas Jaya 01 yang saat kejadian sedang memuat CPO milik PT Agro Indomas. Tumpahan minyak sawit lalu menyebar di kawasan Pelabuhan Bagendang sebanyak kurang lebih 50 kilogram.
“Sudah 30 kilogram yang diangkat. Keretakan pada kapal itu cepat diketahui. Mereka sempat menyekat sehingga tidak membuat minyak menyebar luas,” bebernya.
“Dilihat dari minyak yang tercecer tidak seberapa dan lekas ditangani. Hanya saja ini menjadi warning bagi pihak perusahaan untuk berhati-hati. Karena, air Sungai Mentaya menjadi bahan baku air PDAM dan bisa saja merusak ekosistem sungai,” tambahnya.
Semua data yang didapatkan di lapangan menurutnya sudah dilaporkan secara tertulis ke Bupati Kotim. “Kami tinggal menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Jakarta,” jelasnya.
“Kami ingatkan kepada semua perusahaan yang beroperasi di daerah ini agar mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ada.”
Komentar Via Facebook :