https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Volume Ekspor CPO Berkurang, tapi Penerimaan Negara Melonjak

Volume Ekspor CPO Berkurang, tapi Penerimaan Negara Melonjak

Pelabuhan Dumai, salah satu pintu gerbang ekspor CPO Indonesia. Foto: Pelindo I


Pekanbaru, elaeis.co - Penerimaan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Riau lewat Bea Keluar (BK) ekspor minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada semester pertama 2022 melonjak tajam dibandingkan kuartal pertama pada 2021. 

Tercatat penerimaan kepabeanan pada pertengahan tahun ini mencapai Rp 6,8 triliun. Sedangkan pada tahun lalu hanya berkisar Rp 4,6 triliun, hal tersebut dikarenakan harga CPO di semester pertama 2022 lebih tinggi dibandingkan harga CPO tahun sebelumnya.

"Secara year-on-year (YoY), capaian penerimaan Kanwil DJBC Riau tersebut meningkat disebabkan terjadinya peningkatan harga referensi kelapa sawit, CPO, dan produk turunannya," kata Luxfi, selaku humas Kanwil DJBC Riau, kepada elaeis.co saat dikonfirmasi, Rabu (13/7). 

Akan tetapi, lanjutnya, meskipun penerimaan negara moncer, secara kuantitas jumlah tonase minyak CPO yang diekspor tahun ini merosot sekitar 4,666,095,280 kilogram. Penyebabnya adalah instruksi presiden tentang larangan ekspor minyak goreng dan turunannya meski saat ini sudah dicabut. 

"Jika ditengok data pada semester pertama 2021, kuantitas tonase diekspor lebih tinggi mencapai 11,848,285,456 kilogram meskipun penerimaan negara lebih rendah dibandingkan sekarang," ungkapnya.

 

Komentar Via Facebook :