https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Wapres Minta Ekspor Komoditas Pertanian Ditingkatkan

Wapres Minta Ekspor Komoditas Pertanian Ditingkatkan

Acara Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian di Istana Wakil Presiden. foto: Humas Kemen PUPR


Jakarta, elaeis.co – Sektor pertanian tumbuh positif secara konsisten. Pada tahun 2022 nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp 658 triliun. Meski capaiannya sudah sangat baik, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta ekspor komoditas pertanian terus ditingkatkan oleh para pemangku kepentingan.

“Saya minta agar ekspor komoditas pertanian yang sudah baik ini dapat terus ditingkatkan,” tegas Wapres ketika memberikan Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta Pusat, Senin siang (14/08).

Selama 2 tahun terakhir, sektor pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan positif sehingga mampu menjadi bantalan ekonomi di tengah kompleksitas pandemi Covid-19, perubahan iklim ekstrem, dan dampak ketegangan geopolitik dunia.

"Ketangguhan sektor pertanian makin diuji dengan adanya ancaman krisis El Nino. Sektor pertanian mampu mencukupi supply beras sepanjang krisis tersebut," katanya.

Sepanjang tahun 2022-2023, sektor pertanian mampu mencukupi suplai beras bagi penduduk di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya produksi beras pada 2022 yang mencapai 31,5 juta ton. 

Indonesia juga mengalami surplus dalam perdagangan produk pertanian. Pada 2022, surplus perdagangan produk pertanian mencapai Rp275,15 triliun. Sedangkan selama Januari-Juni 2023, ekspor produk pertanian mencapai Rp258,46 triliun dan mengalami surplus sebesar Rp74,35 triliun.

"Kita bersyukur, indeks NTP meningkat sebagai cerminan kesejahteraan petani. Alhamdulillah, masalah pangan selama ini bisa diatasi dan harga pangan relatif terjaga. Ini ditunjukkan dengan turunnya inflasi di Indonesia dan masih berada pada batas terkendali, karena keberhasilan kita menjaga pasokan dan harga komoditas pangan," jelas Wapres.

Wapres minta agar kinerja pertanian dapat ditingkatkan kembali dalam menopang kemungkinan adanya krisis pangan global. Diharapkan capaian sektor pertanian Indonesia bisa berada pada level sebelum masa pandemi.

"Capaian kita belum kembali ke situasi normal karena itu kita masih dituntut untuk bekerja lebih keras lagi setelah melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan," ujarnya.

Pada kesempatan itu Wapres mengapresiasi inisiatif Kementerian Pertanian atas pemberian Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian yang diberikan kepada para pemangku kepentingan. Dia berharap penerima penghargaan dan para pejuang di bidang pertanian dapat meningkatkan produktivitas dan sinerginya dalam mengatasi beragam tantangan untuk mencapai kesejahteraan.

“Semoga penghargaan ini menambah motivasi, menginspirasi, dan melipatgandakan semangat para pejuang pertanian untuk terus bekerja keras meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, membangun ekosistem pertanian yang makin baik, serta memperkukuh sinergi dalam mengatasi aneka tantangan pembangunan pertanian,” ucapnya.

“Mari kita mempererat kerjasama untuk mewujudkan pertanian yang maju, petani yang sejahtera, menuju Indonesia makmur dan jaya,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa capaian pembangunan pertanian tidak lepas dari peran pemerintah pusat dan daerah sehingga sewajarnya diberikan apresiasi atas upaya dan kerja keras yang telah dilakukan para pemangku kepentingan.

“Penghargaan diberikan sebagai wujud apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada para pihak yang selama ini sudah membuktikan dedikasi, kerja keras, curahan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk menyukseskan pembangunan pertanian di negara kita,” tuturnya.

“Peran yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten sebagai ujung tombak pelaksanaan peningkatan produksi pangan dan pembangunan pertanian pada umumnya di wilayah masing-masing,” tambahnya.

Sebagai informasi, Penghargaan Adhikarya Utama diberikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.

Penghargaan diterima Menteri PUPR RI atas kontribusinya dalam mendukung sektor pertanian melalui pembangunan infrastruktur seperti jaringan irigasi, waduk, jalan dan jembatan serta berbagai sarana penunjang lainnya. 

Sedangkan Menteri PANRB menerima penghargaan atas peningkatan kapasitas petugas pertanian dan dorongan reformasi regulasi dalam mendukung produksi pertanian.

Penghargaan Adhikarya Nararya diberikan kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nanik Murwati, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Alex Denni, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot Widyoko.

Selain itu, diberikan pula Penghargaan Adhikarya Pratama kepada Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Bupati Banyuasin Askolani, Bupati Indramayu Nina Agustina, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Bone Andi Fahsar M. Padjalangi, Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Pj. Bupati Barito Kuala Mujiyat, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.


 

Komentar Via Facebook :