Berita / Serba-Serbi /
Warga dan Perusahaan Saling Blokade Jalan
Jakarta, Elaeis.co - Ratusan warga Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, memblokade jalan menuju perkebunan kelapa sawit yang dikelola PT Sawit Andalas Kencana (SAK). Aktivitas keluar masuk tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke lokasi pabrik terhenti karena jalan dipasangi kawat berduri.
Seorang warga, Mukhtar (63), menyebutkan, aksi tersebut dipicu arogansi perusahaan yang memutus jalan menuju lahan perkebunan milik warga. Akibatnya, warga tidak bisa memanen sawit.
“Beberapa hari yang lalu, perusahaan sengaja memutus jalan menuju kebun warga yang berbatas langsung dengan perkebunan PT SAK yang masih bersengketa,” katanya, dikutip Topsatu.com.
Menurutnya, warga juga menuntut pihak perusahaan agar mengembalikan tanah mereka yang diserobot oleh PT SAK untuk lahan perkebunan. Luas tanah yang dicaplok tanpa izin dari ninik mamak itu diklaim lebih kurang 300 hektar. Bahkan pemerintah setempat sewaktu Dharmasraya masih tergabung dengan Sawahlunto Sijunjung pernah menerbitkan surat larangan pengolahan lahan kebun karet warga.
Sebelum melakukan blokade, warga terlebih dahulu melakukan pengukuran tapal batas lahan kebun yang berada di lahan PT SAK dengan mendirikan pancang.
Selain memblokade jalan, warga juga memasang segel untuk menghentikan aktivitas perusahaan. Kaum ibu yang ikut aksi juga memaksa karyawan mengosongkan Kamp M.
“Kamp ini harus dikosongkan, karena PT SAK berjanji kepada kami tidak akan ada aktifitas panen di Blok M sampai masalah ini diselesaikan. Namun faktanya, mereka tetap melakukan aktifitas memanen dengan menyuruh karyawan baru tinggal di Kamp M,” ungkap Wo Anis (50), warga lainnya.
Sokri (58) menuding perusahaan tidak punya iktikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Bahkan perusahaan menantang warga agar membawa perkara ini ke meja hijau,” sebutnya.
Menanggapi tuntutan warga, Wakil Pimpinan PT SAK, Hafizin, menolak untuk menghentikan aktivitas panen di Blok M.
“Kalau aktifitas memanen tidak bisa dihentikan, harus dilanjutkan,” katanya kepada warga di lokasi pemblokiran jalan kebun.
Terpisah, Kapolres Dharmasraya, AKBP Anggun Cahyono melalui Kabag Ops, Kompol Nasrul Efendi membenarkan aksi tersebut. Katanya, pihaknya melakukan pengamanan terkait aksi warga tersebut.
“Kita siapkan 161 personel gabungan polres dan polsek. Namun yang diturunkan ke lokasi sebanyak 45 personil dari Polsek Koto Baru, ” ungkapnya.
“Aksi warga tersebut berjalan damai, tidak ada aksi yang anarkis,” tambahnya.
Komentar Via Facebook :