Berita / Sumatera /
Warga Dilatih Cara Pembibitan Kelapa Sawit Dan Kelapa Hibrida
Tapak Tuan, elaeis.co - Berbagai upaya dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan yang terdampak dari inflasi.
Di Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Badan Koordinasi Antar Gampong (BKAG) menggelar pelatihan usaha pembibitan kelapa sawit dan kelapa hibrida. Kegiatan ini berlangsung di gedung serbaguna Kecamatan Kluet Utara, kemarin.
Pelatihan dibuka Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Selatan, Kamarsyah, dan dihadiri Kepala Inspektorat Aceh Selatan, Yusrizal, Kadis DPMG Agustinur, Camat Kluet Utara, Misbah, serta unsur Muspika dan para keuchik.
Ketua BKAG Kluet Utara, Safrijal, menyebutkan, pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas dan keahlian masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan khusus kelapa sawit dan kelapa hibrida.
Kegiatan pelatihan ini terselenggara berkat kerjasama 21 desa di Kluet Utara. "Sumber dananya berasal dari alokasi dana ketahanan pangan masing-masing desa, yaitu Rp 7 juta per desa," jelas Keuchik Gampong (Kepala Desa) Simpang Empat itu lewat keterangan resmi Pemkab Aceh Selatan.
Dia melanjutkan, pelatihan diikuti oleh 3 orang perwakilan warga dari masing-masing desa. "Total peserta sebanyak 63 orang. Materi pelatihan ini terdiri dari pembibitan sawit dan pembibitan kelapa hibrida serta ditambah dengan stek atau pencangkolan silang,” sebutnya.
"Kami sangat mengharapkan adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah berupa kelengkapan atau modal demi terwujudnya cita-cita dalam hal ketahanan pangan dan menciptakan lapangan pekerjaan," tambahnya.
Kamarsyah menyampaikan apresiasi Pemkab Aceh Selatan atas terselenggaranya kegiatan tersbut. Menurutnya, perkebunan merupakan subsektor strategis yang secara ekonomis, ekologis, dan sosial budaya memegang peran penting dalam pembangunan nasional.
"Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, secara ekonomi, subsektor perkebunan berfungsi untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta memperkuat struktur ekonomi masyarakat," paparnya.
Ditambahkannya, secara ekologi, subsektor perkebunan berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerapan karbon, penyedia oksigen, serta penyangga kawasan lindung.
"Sedangkan dalam kerangka sosial budaya, subsektor perkebunan berfungsi sebagai perekat dan pemersatu masyarakat. Terlebih mengingat Aceh Selatan merupakan daerah agraris yang memiliki potensi sektor pertanian dan subsektor perkebunan yang cukup besar," urainya.
Selain itu, tanaman kelapa, baik sawit maupun hibrida, merupakan tanaman serbaguna dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering pula disebut pohon kehidupan.
"Semua bagian pada tanaman ini, mulai dari akar, batang, daun, hingga buahnya, dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari. Juga sebagai bahan baku produk industri, seperti minyak makan, sabun, kosmetik serta produk-produk lainnya," tukasnya.
"Kedua tanaman ini bernilai strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. Untuk itu pemerintah memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan usaha pembibitan kelapa sawit dan kelapa hibrida. Pemerintah berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini, dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan para petani kelapa sawit dan kelapa hibrida, agar hasil produksi lebih maksimal. Hal tersebut tentunya juga bermuara kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," sambungnya.
Komentar Via Facebook :