Berita / Sumatera /
Wow, Kelapa Sawit Sumbang Rp 783,99 Miliar Penerimaan Pajak di Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkulu I mencatat selama tahun 2023 lalu, penerimaan pajak di Bengkulu banyak disumbangkan oleh komoditas kelapa sawit. Bahkan komoditas ini menyumbangkan penerimaan negara dalam bentuk pajak hingga mencapai Rp 783,99 miliar atau setara 28,10 persen dari total penerimaan pajak.
Kepala KPP Pratama Bengkulu I, Nanik Triwahyuningsih menyampaikan, kegembiraannya atas kontribusi signifikan komoditas kelapa sawit terhadap penerimaan pajak di Bengkulu. Sebab kontribusi pajak dari kelapa sawit ini lebih tinggi dibandingkan komoditas batu bara yang tercatat hanya 12,37 persen.
"Saya sangat senang melihat bahwa sebesar 28,10 persen dari total penerimaan pajak berasal dari kelapa sawit. Ini menunjukkan potensi besar sektor kelapa sawit di daerah Bengkulu," kata Nanik kepada elaeis.co, Kamis 1 Februari 2024.
Baca Juga : Fluktuasi Harga TBS Kelapa Sawit Berdampak Pada Penerimaan Pajak, Kok Bisa!
Pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa Bengkulu memiliki peran strategis dalam industri kelapa sawit. Selain memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah, komoditas ini juga menjadi pilar penting dalam menggenjot penerimaan pajak di tingkat lokal.
"Penerimaan pajak itu menjadi bukti konkret bahwa Bengkulu memiliki peran strategis dalam industri kelapa sawit," ujar Nanik.
Nanik menekankan komitmen KPP Pratama Bengkulu I untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi pajak. Bahkan pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik untuk meningkatkan penerimaan pajak di Bengkulu.
"Kami akan terus berupaya memberikan layanan yang terbaik, serta bekerja sama dengan semua pihak untuk meningkatkan penerimaan pajak secara berkelanjutan," ujarnya.
Menanggapi hal ini, sejumlah pelaku industri kelapa sawit di Bengkulu merasa bangga dan mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah. Salah seorang pengusaha kelapa sawit, Daniel Manurung mengaku, bangga karena kelapa sawit bisa berperan bagi sumber penerimaan negara.
"Kami sebagai pelaku usaha kelapa sawit merasa bangga bisa berkontribusi pada penerimaan pajak daerah. Ini sekaligus mencerminkan sinergi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta," ujar Daniel.
Namun, seiring dengan kegembiraan tersebut, beberapa pihak juga mengingatkan perlunya diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada satu sektor. Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal SE MM mengatakan, pihak KPP Pratama Bengkulu juga perlu memperhatikan diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu tergantung pada sektor kelapa sawit saja. Kalau bisa sektor usaha lainnya yang berpotensi juga dijajaki pajak.
"Meskipun kontribusi kelapa sawit besar, kita perlu memperhatikan diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu tergantung pada satu sektor saja," pungkas Ansori.
Komentar Via Facebook :