Berita / Nasional /
Yang Asli Mahal, Petani Ini Pilih Bibit Sawit Palsu
Bengkulu, elaeis.co - Sudah puluhan tahun Wison menanam bibit sawit palsu di lahannya. Sebetulnya, bukan karena keinginan, tapi karena bibit asli atau bersertifikat mahal yang membuat petani asal Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu ini menanam bibit asal-asalan.
"Saya paham potensi dari hasil memakai bibit sawit unggul lebih baik. Tapi yang jadi masalah, harganya mahal bagi saya yang petani kecil ini" ujar Wison, kemarin.
Baca Juga: Produktivitas Kebun Sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan Mulai Lesu
Di sisi harga, kata Wison, bibit sawit unggul saat ini dibanderol sekitar Rp54 ribu per batang. Jika dihitung-hitung dalam satu hektar lahan, membutuhkan setidaknya 120 batang bibit.
"Total duit yang dibutuhkan Rp6,8 juta. Itu untuk bibit saja. Belum lainnya," ujarnya.
Kendati menggunakan bibit abal-abal, Wison mengaku tetap berusaha untuk menjaga kualitas dan produktivitas tanaman. Walau begitu, ia berharap pemerintah melalui lembaga terkait memberikan dukungan agar ke depan bisa memperoleh bibit sawit unggul.
"Saya berharap, bisa mendapatkan bibit sawit unggul dengan harga terjangkau. Saya rasa petani sawit lainnya juga sependapat soal ini," kata Wison.
Baca Juga: Kepala Daerah hingga Kajari se-Riau Dikumpulkan Hari Ini, Ada Apa?
Sementara, Bupati Kabupaten Kaur Herlian mengatakan, pemerintah daerah akan mempertimbangkan upaya untuk memfasilitasi akses petani untuk mendapatkan ke bibit sawit unggul dengan harga yang terjangkau.
"Kami akan berupaya memfasilitasi petani agar bisa memperoleh bibit sawit unggul dengan harga terjangkau, baik kerja sama dengan perusahaan maupun subsidi pemerintah," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :