Berita / Sumatera /
Yang Hadir Bawahan, Hearing Dengan Perusahaan Sawit Riuh
Painan, elaeis.co - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan (pessel) kembali melakukan hearing atau rapat dengar pendapat (RDP) lintas komisi dengan manajemen pabrik kelapa sawit (PKS). Pihak dewan ingin menelusuri mengapa harga tandan buah segar (TBS) sawit di Pessel lebih anjlok dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Barat.
Hearing tersebut dihadiri seluruh anggota fraksi DPRD Pessel dan perwakilan petani sawit serta perwakilan dari pihak PKS.
Hearing tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Pessel Jamalus Yatim dari Fraksi Partai Demokrat dan wakil ketua III Aprial Abas dari Fraksi Partai Nasdem.
Jamalus menyesalkan hanya satu orang perwakilan PKS, yakni dari PT Incasi Raya, yang hadir dalam hearing tersebut. Padahal semua PKS sudah disurati untuk hadir langsung dan tidak bisa diwakilikan ke asosiasi atau pihak lain.
"Tenyata yang hadir tidak kompenten, tidak bisa mengambil kebijakan. Akibatnya banyak interupsi dari anggota dewan yang hadir, " katanya lewat keterangan resmi Pemkab Pessel, kemarin.
"Persoalan ini harus jadi perhatian kita bersama, ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan kami sebagai wakil rakyat kami tidak akan tinggal diam dan kami terus memperjuangkannya, " tambahnya.
Novermal Yuska, Anggota Fraksi PAN, meminta hearing itu dihentikan saja.
"Kalau yang hadir tak kompenten, buat dilanjutkan. Kita mengundang direksi perusahan yang bisa mengambil kebijakan, ternyata kita tidak dihargai sebagai anggota dewan," sesalnya.
Aprial Abas yang akrab di sapa Buya Piyai menduga pimpinan perusahaan tidak menghargai undangan DPRD karena mereka bukan orang Pessel.
"Makanya pihak perusahaan semena-mena di bumi pertiwi Pessel," katanya.
"Kami akan kawal apa yang dilakukan oleh PT Incasi Raya terhadap harga sawit di Pessel. Masa harga sawit kita beda dengan kabupaten lainnya, ini sudah keterlaluan," tambahnya.
Perwakilan petani, Tapson, mengatakan, PT Incasi Raya telah melanggar perjanjian saat mendirikan pabrik. "Sudah semena-mena membeli sawit masyarakat jauh lebih murah dari daerah lainnya, " katanya.
Perwakilan PT Incasi Raya, Adril menyampaikan permohonan maaf kepada anggota dewan. "Kami akan membicarakan hal ini dengan pihak direksi perusahan sesuai aturan dan regulasi yang ada, " ucapnya.
Komentar Via Facebook :