Pekanbaru, Elaeis.co - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tengah terjadi di beberapa wilayah di Riau. Namun titik api paling banyak terjadi di wilayah Rokan Hulu (Rohul).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Jumat (23/07). Meski tak merinci secara ditail jumlah serta luasan lahan yang terbakar di Rohul itu, Edy menjelaskan titik api dominan di Negeri Seribu Suluk lantaran lahan yang didominasi semak belukar dan ilalang.

"Kondisi itu membuat api cepat menjalar," terangnya.

Terangnya, saat ini Tim Satgas darat dan udara masih terus berjibaku memadamkan lahan yang terbakar. Bahkan Helikopter Water Boombing (WB) juga dikerahkan untuk memadamkan api serta melakukan pendinginan.

Pemprov Riau saat ini telah mengoperasikan dua unit helikopter untuk menangani kasus karhutla di Riau. Pihaknya juga tengah menunggu perpanjangan izin dua unit heli dari pemerintah pusat, yang diharapkan akhir pekan ini sudah selesai verifikasinya. Sehingga jumlahnya mencapai 5 unit termasuk satu unit helikopter yang disiagakan di Lanud Roesmin Nurjadin.

Bukan hanya itu, terdapat juga satu unit pesawaat jenis Karapan Cesna yang bertugas memantau karhutla di Riau.

"Khusus Karapan Cesna hanya untuk patroli saja," katanya.

Bukan hanya memaksimalkan dalam pemadaman di lapangan, Satgas udara juga terus membuat awan hujan dengan Tekonologi Modifikasi Cuaca (TMC). Namun tidak semua wilayah Riau ada terbentuk awan hujan. 

“TMC masih terus dijalankan, tapi di wilayah yang banyak Karhutla justru belum ada awan potensialnya, TMC masih banyak di Pelalawan dan Inhil. Kita berharap di wilayah yang terjadi karhutla akan turun hujan dengan terbentuknya awan hujan tadi," tandasnya.