Berita / Nusantara /
BPDPKS dan Aspekpir Kolaborasi Kembangkan Program Bikopra
Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan DPP Aspekpir menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bina Industri UMKM Sejahtera atau Bikopra di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Bikopra merupakan gagasan Aspekpir untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit sehingga menjadi bernilai ekonomis tinggi.
Program Bikopra didedikasikan untuk seluruh anggota Aspekpir di Indonesia maupun petani kelapa sawit lainnya, termasuk di Kalbar. Program Bikopra ini sudah memiliki pilot project di satu desa di Provinsi Riau dengan memanfaatkan limbah sawit dan menghasilkan pakan ternak sehingga mampu melakukan budi daya ternak sapi.
Desa tersebut telah menjadi salah satu andalan untuk memasok kebutuhan daging di wilayah sekitar desa. Keberhasilan di desa itu menjadi inspirasi bagi Aspekpir untuk dikembangkan ke desa-desa lainnya melalui program Bikopra dan didukung oleh BPDPKS.
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan, dukungan BPDPKS terhadap kegiatan Bimtek UMKM Bikopra ini merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia.
Dia menjelaskan, kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara. "Tentu kami ingin agar kegiatan kelapa sawit ini bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia sehingga BPDPKS sangat mendukung program Bikopra ini," jelasnya melalui keterangan resmi BPDPKS, kemarin.
Diharapkannya kegiatan ini tidak selesai hanya di pertemuan bimtek, tetapi juga mampu menghasilkan produk sesuai yang diharapkan.
“Terkait kemitraan program kelapa sawit, kami bukan hanya I love you full, tapi kami we will support you full. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di bimtek, tetapi bisa menghasilkan program-program nyata,” tukasnya.
Ketua Umum DPP Aspekpir Setiyono mengatakan, luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalbar mencapai 1,9 juta hektare. Adapun luas perkebunan plasma mencapai 350.000 hektare yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam rangka mendukung program Bikopra.
Sebagai gambaran, areal kebun kelapa sawit yang cukup luas di Kalbar akan memberi manfaat besar karena bisa diolah mulai dari buah, daun, lidi, pelepah, dan lainnya diolah menjadi industri hulu dan hilir (minyak sawit dan turunannya).
“Potensi mengembangkan UMKM sawit di Kalbar melalui program Bikopra sangat penting mengingat potensi kelapa sawit yang sangat besar di daerah ini, khususnya yang dikelola petani plasma,” katanya.
Setiyono mengajak para pengurus koperasi bangkit dan jaya lagi seperti dahulu. "Harapannya dengan acara Bikopra di Kalbar, koperasi atau UMKM di wilayah PIR bisa bangkit kembali seperti kejayaan KUD dulu," katanya.
Ketua Aspekpir Kalbar YS Marjitan berharap bimtek akan meningkatkan kemitraan, baik itu antara sesama anggota koperasi maupun dengan pihak perusahaan. Selain itu juga menggerakkan koperasi terutama dalam sektor UMKM.
Dalam gelaran ini Aspekpir menggandeng sedikitnya 80 koperasi yang tersebar di provinsi tersebut. "Ini adalah komitmen kita untuk perkebunan sawit berkelanjutan seperti target pemerintah," ujarnya.
Kepala Dinas Perkebunan Dan Peternakan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan, potensi komoditas kelapa sawit di Kalbar sangat besar sehingga cocok untuk dikembangkan melalui program kemitraan Bikopra yang digagas Aspekpir ini.
Menurut dia, program integrasi sawit dan ternak sapi di Kalbar sudah maju selangkah. Salah satunya karena Dinas Perkebunan dan Peternakan sudah menjadi satu kesatuan. "Harapan kita, sawit bisa menjadi sumber kesejahteraan bersama," katanya
Komentar Via Facebook :